Wednesday, August 15, 2007

Fwd: [pangrango.com] 16 Agustus 1945 - 1 Hari Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

---------- Forwarded message ----------
From: Beruk <sri_sutyoko@yahoo.co.uk>
Date: Aug 15, 2007 12:45 PM
Subject: [pangrango.com] 16 Agustus 1945 - 1 Hari Menjelang Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
To: pangrango@yahoogroups.com

Kaisar Hirohito memerintahkan penghentian seluruh pertempuran menyusul
pernyataan menyerah tanpa syarat. (MA133)

* Hari ini oleh pimpinan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) direncanakan untuk menyelenggarakan rapat PPKI dan
mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia, tetapi karena
Sukarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh para pemuda maka keduanya
gagal dilaksanakan. (HS15; ASE33)

* Jam 04.00: Waktu makan sahur, Sukarni dkk. datang ke rumah Hatta,
Mereka menjelaskan: Karena semalam Sukarno tak mau melakukan
proklamasi, maka pemuda mengambil putusan sendiri:
1. Sukarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok untuk memimpin republik
Indonesia dari sana;
2. Menjelang jam 12.00, 15.000 rakyat-mahasiswa-PETA akan menyerbu
dan melucuti Jepang. Rombongan menuju rumah Sukarno, dan di sana
mengambil Sukarno, Fatmawati, dan Guntur yang waktu itu baru berumur 9
bulan. Selanjutnya berangkat dengan beberapa mobil. Di persimpangan
sebelum Krawang sedan digantikan dengan mobil pickup, dan sedan
kembali ke Jakarta. Tiba di asrama PETA Rengasdengklok yang muat 40-50
orang, dengan Komandan Dr. Sutjipto. Mereka naik rumah berlantai
papan, bertikar. Masuk Camat Rengasdengklok yang ditahan. Sejam
kemudian, tanpa Camat, rombongan dipindahkan ke rumah Cina yang
jauhnya sekitar 300 m. (...)

* Jam 10.00: Laksamana Maeda dari Kaigun (Angkatan Laut)
memberitahukan kepada Ahmad Subardjo tentang penyerahan Jepang kepada
Sekutu. Subardjo gagal membawa serta Sukarno dan Hatta, karena
sebelumnya mereka sudah "dijemput" para emuda/PETA dan disembunyikan
di Rengasdengklok untuk diminta memproklamasikan kemerdekaan menurut
konsep para pemuda itu sendiri. (ASE33)

* Rapat ketiga para pemuda, yang memutuskan untuk minta Yon PETA dan
pemimpin organisasi-organisasi paramiliter di Jakarta mencetuskan
pemberontakan rakyat terhadap Jepang. Tetapi petang itu juga pimpinan
top PETA Jakarta menarik kembali janjinya. HS14)

* Jam 12.30: Hatta minta pengawal memanggil Sukarni. Sukarni datang,
dan diminta untuk mengecek tentang serbuan ke Jakarta seperti
direncanakan. Sekembali dari mengecek, Sukarni menyatakan tidak ada
kabar, dan tidak ada kontak dengan Jakarta.

* Jam 15.00: Syucokan (Residen) Sutardjo yang datang memeriksa
persediaan beras di Rengasdengklok datang sebagai tawanan.

* Jam 18.00: Sukarni mengatakan, bahwa Ahmad Subardjo datang atas
perintah Gunseikan untuk menjemput Sukarno-Hatta. Rombongan
Sukarno-Hatta kembali ke Jakarta, yaitu Fatmawati, Guntur, dan
Sutardjo di mobil depan, dan Sukarno, Hatta, Ahmad Subardjo di mobil
belakang.

* Jam 20.00: Tiba di Jakarta. Sutardjo mengantarkan Fatmawati dan
Guntur pulang, Sukarno dan lain-lain ke rumah Hatta. Kemudian Hatta
minta Ahmad Subardjo agar menelepon Hotel des Indes untuk menyiapkan
rapat PPKI. Hotel menjawab, mulai jam 22.00 tidak lagi ada acara.
Ahmad Subardjo lalu usul untuk menelepon Laksamana Maeda. Ternyata
Maeda bersedia menerima rapat di rumahnya. Datang telepon dari
penterjemah Miyoshi yang menyampaikan pesan Sumobuco (Kepala Staf Umum
Operasi Jepang) Mayor Jendral Nishimura, apakah Sukarno-Hatta bisa
datang.

* Jam 22.00: Berkumpul di rumah Laksamana Maeda. Di situ Maeda
menyatakan: "Saya mencintai Indonesia Merdeka." Dan selanjutnya ke
rumah Nishimura. Terjadi percakapan antara Nishimura dengan Hatta.

N: Mulai jam 13.00 tadi Jepang tak boleh mengubah status quo. Jadi
tentara Jepang menjadi alat Sekutu. Sayang, Jepang tak bisa menolong
para pemimpin Indonesia menyelenggarakan kemerdekaan.
H: (Memperingatkan janji Jepang kepada Sukarno-Hatta-Radjiman lewat
Jendral Terauchi).
N: Tapi sekarang rapat PPKI terpaksa kami larang. H dkk.: Kalau
Jepang tak bisa memenuhi janjinya, rakyat Indonesia sendiri yang akan
memerdekakan dirinya. Jepang jangan menghalang-halangi.
N: Kami harus menghalangi terjadinya perubahan atas status quo.
H dkk.: Apakah tentara Jepang akan menembaki Pemerintah Indonesia?
N: Apa boleh buat. Tapi sabarlah, Sekutu memperhatikan keinginan
bangsa Indonesia. Kami terpaksa menjilat Sekutu.
H: Apakah itu janji dan perbuatan samurai? Demi nasib yang kurang
jelek? Hanya berani pada orang yang lemah? Kami akan menunjukkan,
bagaimana samurai menghadapi suasana yang berubah. Nishimura hanya
menyetujui diadakannya "jamuan minum teh".
Maeda pulang diam-diam. Miyoshi tertegun-tegun dalam menterjemahkan.
Sesudah itu mereka ke rumah Maeda.

* Jam 24.00: Sidang PPKI di rumah Laksamana Maeda, dihadiri para
pemimpin pemuda, pemimpin pergerakan, dan anggota Cuo Sangi-in,
berjumlah 40-50 orang. Sementara itu di luar gedung berkumpul banyak
pemuda. (HS33-50)

* Para prajurit Gyugun (Tentara Sukarela), Heiho (Pembantu Tentara),
dan Tokubetsu Keisatsutai (Pasukan Polisi Istimewa) di Banda Aceh dan
lain-lain tempat di Aceh dikumpulkan di asrama masing-masing oleh
komandannya, perwira Jepang, dan diberitahukan bahwa perang telah
berakhir. Semua kesatuan mereka dibubarkan, dan mereka diperintahkan
berkemas, tetapi mereka hanya diperbolehkan membawa pakaian.
Itu sebabnya banyak di antara para prajurit itu berjalan hilir-mudik
di jalan raya dan di pasar. (TB4)

* Di Padang dilaksanakan pembubaran kesatuan-kesatuan Gyugun. Kepada
mereka dikatakan bahwa perang telah berakhir, sehingga anggota Gyugun
boleh kembali ke kampung masing-masing. (AS79)

(Sumber : Kronik Revolusi Indonesia 1945, Pramoedya Ananta Toer dkk)


--
[h][A][n][u][N][g] - living in the beautiful life

11 mdpl, 0°57'166" LS, 122°47'287" BT
"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

No comments: