Tuesday, July 31, 2007

mendaki gunung sebagai sebuah filosofi hidup

mendaki gunung sebagai sebuah filosofi hidup

yaa benar, mendaki gunung tak jauh berbeda dengan kehidupan. samtaims
kita melewati tanjakan yang terjal, hingga kita hampir2 menyerah,
terkadang juga kita menyusuri jalanan di tepi jurang, harus hati2
melangkah karena jika tidak berhati2 bisa terpeleset. ketika
terpeleset mampukah kita melanjutkan perjalanan, atau memilih mundur
dan turun untuk selanjutnya pulang.

terkadang melewati turunan yang curam, terkadang hanya padang ilalang
datar ratusan meter. terkdang harus berhenti untuk melepas lelah
setelah perjalanan panjang.

seperti halnya hidup, ketika menempuh perjalanan kita banyak mengeluh
karena capek atau menikmati saja pemandangan sekitar. itu adalah
pilihan. dengan jalur yang sama, beban yang sama, sikap pendaki satu
dengan yang lain tentu akan berbeda.

beratnya beban di punggung adalah bekal kita. tidak murah memang
segala bekal kita namun sangat sepadan dengan apa yang akan kita
nikmati selama mendaki gunung.

sesekali kita membutuhkan orang lain untuk berpegangan ketika melewati
titian. terkadang kita harus mempercayakan nyawa kita kepada teman
kita ketika kita perlu memanjat bagian gunung berupa tebing yang
curam. sesekali kita membutuhkan teman kita untuk memasang tenda.
sesekali kita membantu merawat teman yang sakit atau cidera dalam
pendakian.

kadang kita mebawa bekal yang "wah", chicken nugget, baso, sayuran
impor, sosis, jeruk mandarin, minuman bersoda dan berwarna, dsb, keril
dengan bendera inggris sebagai logo, sleeping bag isi bulu angsa,
sepatu trek dengan harga enam digit, dsb. terkadang pula kita hanya
membawa daypack isi raincoat dan snack ringan dengan beralas kaki
sandal jepit empat ribuan rupiah.

di gunung kita hanyalah penumpang, numpang lewat, numpang nge-camp,
numpang buang air. sering terjadi hal2 di luar akal sehat dan logika
ketika kita tidak mengindahkan "tata krama" di gunung. disadari atau
tidak, percaya atau tidak, hukum sebab akibat, karma dan samsara,
berlaku sebagaimana kehidupan sehari2.

bagaimana kita mempatkan diri di gunung, terhadap penduduk setempat,
terhadap pepohonan, sungai, satwa, dan sebagainya merupakan gambaran
bagaimana kita hidup sehari2. bagaimana perilaku seseorang di gunung
adalah perilaku sesungguhnya dia di kehidupan sehari2nya.

satu pendaki dengan pendaki lain berbeda pandangan mengenai pendakian
yang berhasil. si A berpadnagan pendakian yang berhasil adalah jika
dia telah sampai di puncak walau mungkin teman2 se-timnya tidak
berhasil. si B berpandangan pendakian yang berhasil adalah jika
seluruh anggota tim berhasil ke puncak bagaimanapun caranya.

ada yang lebih senang mendaki sendirian, karena berbagai alasan, tidak
mau merepotkan orang lain, lebih bebas sendirian, tidak mau direpotkan
orang lain, sok berani, dsb. ada yang lebih suka dalam kelompok kecil
karena bisa saling membantu, saling ketergantungan, mudah diatur2,
dsb.

ada yang mendaki dengan menikmati keseluruhan perjalanan dari belanja
hingga puncak, hingga turun lagi, ada yang berprinsip bersakit2 dahulu
(perjalanan berat, bawaan banyak, bekal lebih dari cukup)
bersenang-senang kemudian (baru di puncak bisa menikmati naik gunung,
keberhasilan katanya, bongkar bekal, dan pesta), ada yang dari awal
sampai turun lagi cuma ngeluh karena mendaki gunung karena terpaksa..

bagaimana kita mendaki gunung, seperti itulah kita menjalani hidup kita..

..

catatan akhir:
kepada gunung dan hutan rimba aku belajar,
mengenal aku dan ke-aku-an,
belajar melangkah,
menyingkronkan mata dengan hati,

Sang Pencipta, jangan Engkau ambil dulu kemampuanku untuk menikmati
dan mensyukuri segala karuniaMu..
percayakan kepadaku untuk kujaga hingga esok

--
[h][A][n][u][N][g] - living in the beautiful life
YM: hanung_665

11 mdpl, 0°57'166" LS, 122°47'287" BT
"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

Sunday, July 29, 2007

[Kawruh Basa Jawa] Jenenge godhong..

aren : dliring
asem : sinom
cocor bebek : tiba urip
dhadhap : tawa
gedhang : ujungan
gedhang garing : klaras
gebang : kajang
jambe : procot
jarak : bledek
jarak kebo : lomah-lomeh
jati : jompong
kacang brol : rendeng
kacang lanjaran : lembayung
kates : gampleng
kecipir : cethethet
kelor : limaran
kemladheyan : kumudu
kluwih : kleyang
krambil : blarak
krambil enom : janur
lempuyang : lirih
lombok : sabrang
mlinjo : so
pari : damen
pring : elarmanyura
randhu : baladewa
siwalan : lontar
tales : lumbu
tebu garing : rapak
tela : jlegor
turi : pethuk
wuni : mojar
widara putih : trawas


--
[h][A][n][u][N][g] - living in the beautiful life

11 mdpl, 0°57'166" LS, 122°47'287" BT
"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

Wednesday, July 18, 2007

membersihkan sensor 30D yang kotor

sebenarnya dari kmaren abis antar pak asep udah nyadar klo sensor
kmasukan debu bandel. tapi lupa tidak membersihkannya.

tadi pas motret liputan kedatangan tim akreditasi ke unmuh baru nyadar
di bandara klo sensor kotor yang kmaren belum bersih. bongkar lensa
trus di-blow ga bersih2, juga ke arah sensor ga bersih2 juga. alhasil
hasil foto semua ada noktah hitamnya..dan ini baru ngedit di ps biar
ilang noda tersebut.

berhubung batere kamera lobet jadi ga bisa memanfaatkan cencor cleaning.

akhirnya terbersit ide buat bulb 10 detik dengan lensa terbuka
kemudian di-blow dengn hati2. alhamdulilah debunya udah ilang.

nge-blownya hati2 jangan sampe ujung blower masuk di bawah mirror
soalnya klo pas mirrornya balik lagi bisa2 kejepit tuh ujung blower.

--
[h][A][n][u][N][g] - living in the beautiful life

11 mdpl, 0°57'166" LS, 122°47'287" BT
"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

Sunday, July 15, 2007

Stringer

Stringer
Professions Wed, 01 Mar 2006 14:08:00 WIB

Kalau kita coba tengok dictionary untuk mencari arti kata "stringer",
di situ akan ditemukan berbagai arti. Mulai dari "pengupas", "balok",
sampai pada arti yang berhubungan dengan media massa. "Stringer",
dalam lingkup dunia jurnalistik, dimaksudkan sebagai wartawan lepas
atau pencari berita yang bekerja untuk sebuah media tertentu--biasanya
kantor-kantor berita asing.

Jika mengacu pada kantor-kantor berita asing yang ada di Indonesia,
tentu perhatian kita otomatis akan lari pada Reuters, AFP dan Jiji
Press. Namun bukan berarti di media-media massa lain tidak
mempekerjakan seorang stringer, hanya saja profesi ini terasa lebih
dibutuhkan di kantor-kantor berita asing.

Sekarang mari kita cermati, apa sih yang dinamakan "stringer"
tersebut? Stringer adalah seorang wartawan lepas, yang bekerja secara
lepas di sebuah media massa tertentu. Tapi fungsinya lebih dari
sekedar seorang mahasiswa jurnalistik yang bekerja part-time di sebuah
media, karena seorang stringer idealnya diharapkan memiliki
spesialisasi di bidang berita tertentu. Misalnya di bidang politik,
bidang sosial budaya, bidang ekonomi dan sebagainya. Seorang stringer
juga diharapkan memiliki jaringan dan kontak yang luas di bidang
berita yang dikuasainya tersebut, hal mana yang tentunya sangat jarang
dimiliki oleh seorang mahasiwa part-time yang bekerja sebagai reporter
di sebuah media massa tertentu.

Ruang lingkup kerja seorang sringer adalah mengumpulkan
sebanyak-banyaknya berita berkualitas yang terjadi di bidang berita
yang dikuasainya tersebut, untuk kemudian dilaporkan pada media
tempatnya bekerja. Sebagai contoh: seorang stringer yang ditempatkan
di desk politik, dimana dia diharapkan memiliki pengetahuan, jaringan
dan kontak yang luas di bidang tersebut, yang membuatnya lebih mudah
menembus sumber-sumber yang berkaitan dengan berita-berita politik
yang masih hangat. Stringer di desk politik ini diharapkan menjadi
garda terdepan bagi berita-berita politik yang sedang hangat, semisal
demonstrasi mahasiswa/ karyawan/ buruh, pemecatan seorang pejabat,
berita-berita korupsi atau penggelapan dana, dan lain sebagainya.

Begitu juga dengan seorang stringer yang ditempatkan di desk kriminal,
dimana dia diharapkan sebagai "orang yang pertama kali tahu" mengenai
kasus-kasus kriminal yang terjadi di sekitarnya: pembunuhan,
pemerkosaan, perampokan dan lain-lain. Hal yang sama terjadi pada
stringer untuk desk ekonomi, sosial budaya, dan lain sebagainya.

Karena harapan yang dibebankan di pundaknya tersebut, seorang stringer
biasanya datang dari kalangan reporter resmi sebuah media massa, yang
bekerja dobel sebagai seorang stringer di media lainnya. Karena itu,
tidak heran bila profesi ini tidak memiliki ikatan resmi yang diikuti
oleh hal-hal seperti pengangkatan sebagai karyawan tetap, karena
sifatnya yang "undercover". Kebanyakan stringer yang ada di
kantor-kantor berita asing, biasanya sudah memiliki "jam terbang"
cukup tinggi sebagai reporter, plus jaringan cukup luas dalam bidang
berita yang dipegangnya.

Deskripsi kerja seorang stringer biasanya sebagai berikut: mencari dan
mengumpulkan berita, untuk kemudian dilaporkan pada media tempat ia
bekerja sebagai seorang stringer melalui telepon. That's it. Cukup
simpel bukan? Namun di beberapa media, seorang stringer juga
diharapkan menulis berita yang didapatnya di lapangan, seperti kantor
pusat Jiji Press di Singapura, misalnya.

Seorang stringer dibayar berdasarkan berita yang didapatnya di
lapangan. Bila dalam satu hari ia mendapatkan 3-4 berita eksklusif
atau layak muat, sebanyak itulah ia akan dibayar. Mengenai berapa
penghargaan yang didapat untuk satu berita, tidak terdapat jumlah yang
saklek yang berlaku di seluruh media atau kantor berita yang
mempekerjakan seorang stringer. Hal ini sangat relatif, tergantung di
media mana ia bekerja. Untuk kantor berita asing, stringer ada yang
dibayar dengan dolar, tapi ada juga yang dijumlahkan dalam rupiah.
Menurut sumber kami, biasanya, bila ditarik garis rata-rata, untuk
satu berita yang layak muat, dihargai sekitar Rp. 200-000 sampai Rp.
300.000. Itu untuk stringer yang sudah senior. Untuk yang masih
merintis atau masih baru, tentunya di bawah jumlah tersebut.

Sumber gambar: www.ornl.gov

Sumber: CBN (portal.cbn.net.id)


tag: fotografi, jurnalistik, stringer, berita, CBN
--
[h][A][n][u][N][g] - living in the beautiful life

11 mdpl, 0°57'166" LS, 122°47'287" BT
"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

Thursday, July 12, 2007

[Kawruh basa Jawa] Perangan sing...

ampeg : dhodhone
anyel : atine
ayem : atine
benjut : sirahe
bingung : pikirane
budheg : kupinge
cekakaran : sikile
cekat-ceket : tandange
cengeng : gulune
cleguken : kalamenjinge
crocosan : luhe
cungar-cungir : irunge
dheg-dhegan : atine
dleweran : kringete, getihe
edheg :sikile
gela-gelo : gulune
gemeter : awake
ger-geran : guyune
glagepan : cangkeme
gomen : ilate
gerus : wetenge
gragapan : tangane
greges : awake
gringgingen : sikile
grusa-grusu : tanduke
jepapangan : tangane
jimpe : tangane
judheg : atine
krembayangan : rambute
kaku : awake
kebat : playune
keju : tangane
kemlekeran : wetenge
kesel : sikile
kethawilan : tangane
kiyu : tangane
klakepan : cangkeme
klametan lambene
kleweran : taline
konangan : mripate
kranggehan : tangane
kriyap-kriyip : mripate
lemet : brengose
leslesan : awake
linu : untune
lirih : swarane
lumpangen : cangkeme
manggut-manggut : sirahe
mangkel atine
mecucu cangkeme
melet ilate
mencep lambene
meniren lambene
menggeh-menggeh ambegane
mengkirig githoke
mlolo mripate
mlorok mripate
mules wetenge
mumet sirahe
ndower lambene
ndomble lambene
ngawet lambene
ngelu sirahe
ngethok sikile
ngintip lambene
ngorong gorokane
ngowoh lambene
nyenthing bokonge
nyomak-nyamik cangkeme
pancingen gorokane
padhes dlamakane
pegel boyoke
pekangkangan sikile
pendaringan mripate
pileg irunge
pringisan cangkeme
pucet raine
rangen sikile
rembes mripate
rindhik lakune
seger awake
senep wetenge
sengaol guneme
sepet mripate
serak gorokane
seseg dhadhane
sithip mripate
sraweyan tangane
suduken wetenge
suntrut raine
thik-thikan tangane
thingak-thinguk sirahe
thuyuk-thuyuk lakune
trocosan luhe
wel-welan tangane

--
[h][A][n][u][N][g] - living in the beautiful life

"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

[Kawruh basa Jawa] urutane Turunan

grepak senthe
^
gantung siwur
^
udheg-udheg
^
wareng
^
canggah
^
buyut
^
embah
^
bapak-ibu

anak
v
putu
v
buyut
v
canggah
v
wareng
v
udheg-udheg
v
gantung siwur
v
grepak senthe

--
[h][A][n][u][N][g] - living in the beautiful life

"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

[livingschool_community] Sakratul Maut

---------- Forwarded message ----------
From: Seri Utami <utami@metrindo.co.id>
Date: Jul 12, 2007 10:19 AM
Subject: [livingschool_community] Sakratul Maut

Sakratul Maut

Menurut sebagian besar ulama, dekat-dekat akan meninggal malaikat maut
akan berulang-ulang mengunjungi orang yang akan meninggal itu.
Kadang-kadang ia menunjukan dirinya dengan jelas, bahkan kadang-kadang
suaranya jelas terdengar oleh yang bersangkutan. Kedatangan malaikat
maut ini sebenarnya adalah suatu peringatan, bahkan tidak lama lagi
orang itu akan meninggal. Rupanya malaikat maut ingin memberi
peringatan agar orang itu bersiap-siap dengan perbekalannya. Junjungan
kita yang mulia, Rasulullah SAW dalam hal ini telah bersabda :

"Apabila Allah bermaksud baik kepada seseorang hamba, maka bentuk
malaikat maut itu akan disesuaikan dengan amal salehnya sebelum mati".

Berdasarkan hadits ini, jelaslah bahwa bentuk malaikat maut yang
datang itu bergantung kepada tingkat iman dan amal salehnya seseorang.
Semakin banyak amal saleh orang itu, maka bentuk malaikat maut yang
datang akan semakin menyenangkan. Dan sebaliknya semakin besar
dosanya, maka bentuknya akan semakin menakutkan.

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sebaik-baik
sikap pada waktu meninggal adalah ingat kepada Allah dengan
mengucapkan Lailaha Ilallah. Pada kenyataannya, amat jarang orang yang
mampu mengucapkan kalimat sakral ini dengan keikhlasan yang mendalam.
Mari kita coba bersama-sama untuk menelaahnya.

Menurut para ahli, pada saat seseorang akan meninggal, yaitu pada saat
roh sudah sampai di tenggorokan, maka ingatan, akal, dan ilmu akan
hilang. Yang berfungsi hanyalah alam bawah sadarnya. Pada saat kritis
ini, setan berusaha sekuat tenaga dengan berbagai cara mengalihkan
perhatian orang yang sedang sekarat itu agar jangan sampai mengucapkan
Lailaha Illallah. Macam-macam akal dikeluarkannya, mungkin ia menjelma
menjadi bentuk ayah atau ibunya yang telah meninggal, atau pun ia
menjelma menjadi bentuk yang menakutkan. Semua akal-aklan setan ini
tujuannya hanya satu, yaitu agar orang yang sedang sekarat itu terlena
atau takut, sehingga akhirnya ia akan lupa kepada Allah. Oleh karena
itu, bila kita melihat orang yang sedang berjuang dalam sakratul maut,
maka bantulah ia dengan membisikan berulang-ulang kalimat Lailaha
Illallah sebagaimana petunjuk yang diberikan Rasulullah SAW:

"Talkinkan olehmu orang yang sedang dalam sakratulmaut itu, dengan
mengucapkan Lailaha Illallah. Orang yang mengakhiri perkataannya itu
dengan kalimat syahadat, maka dia akan dimasukkan ke dalam syurga".

Salah seorang sahabat Rasulullah SAW, yaitu Umar bin Khatab berkata,
"Ucapkanlah kepada mereka yang sedang dalam sakratul maut itu Lailaha
Illah. Mereka itu melihat apa-apa yang tidak terlihat olehmu".

Bagaimana cara mengatasi godaan setan pada waktu sakratulmaut?
Godaan setan yang maha berat pada waktu sakratul maut ini, hanya dapat
diatasi dengan satu cara, yaitu rasa cinta yang mendalam kepada Allah
SWT. Karena, apa yang paling dicintai, apa yang menjadi kerinduan
siang dan malam, maka itulah yang akan teringat oleh kita pada waktu
nafas terakhir.

Seringkali kita jumpai orang sekarat yang menepis atau menolak bila
dibisikkan "Lailaha Illallah" ditelinganya. Hal ini terjadi karena
dalam keadaan sekarat, akal telah pergi, ingatan hilang, hati nurani
akan mengenyampingkan semua hal, kecuali pada apa yang dicintai saja.
Oleh karena itu, bila kita ingin pada saat meninggal nanti hanya ingat
kepada Allah dengan mengucapkan "Lailaha Illallah" maka pupuklah rasa
cinta kepada Allah. Karena, sekali lagi, dalam keadaan sekarat, akal
akan beku, sedangkan hati hanya mampu mengingat apa-apa yang kita
cintai saja.

Rasa cinta jelas mustahil muncul dalam sekejap. Sangat logis bila
mengharapkan rasa cinta pada Allah itu muncul pada waktu sakratul
maut, di mana akal sudah tidak normal dan setan sedang menggoda dengan
seberat-beratnya godaan, serta badan menanggung rasa sakit yang luar
biasa seperti ditusuk-tusuk dengan 300 tusukan pedang.

Untuk menumbuhkan rasa cinta pada Allah, biasakanlah
berzikirmengingat-Nya. Jadikan Allah itu menjadi kekasih, dan
letakkanlah Dia dalam rongga hati kita yang paling dalam.

Para ulama mengatakan, setelah selesai tanya jawab dalam kubur maka
roh selanjutnya di alam barzah akan ditempatkan pada tempat-tempat
yang sudah disiapkan untuknya, yaitu sesuai dengan amal perbuatannya
selama hidup di alam dunia. Yang amal salehnya banyak, yaitu selalu
taat mengerjakan perintah-perintah Allah, akan menempati tempat yang
bagus sekali, lebih indah dari kesenangan yang terdapat dalam mimpi.
Sedangkan bagi yang selalu membangkang pada perintah-perintah Allah
akan mengalami penderitaan yang luar biasa pahitnya, naudzhubillah.
Bagi mereka itu, alam barzah adalah benar-benar tempat derita dan
sengsara. Dalam hal ini Rasulullah SAW, bersabda:

"Jangalah kamu memaki orang yang telah mati. Karena sesungguhnya
mereka telah menemui apa yang mereka amalkan semasa hidupnya".

Marilah dari sekarang kita sadari, bahwa banyak harta sedikit amal
saleh ternyata tidak ada gunanya sama sekali. Harta yang dicari
mati-matian waktu di dunia, akan dibagi-bagi oleh ahli waris.
Bayangkanlah, berpayah-payah mengumpulkan harta, kadang-kadang sudah
Maghrib masih di kantor, harta tertumpuk, kita meninggal. Masih
terbaring mayat kita di tempat tidur, belum dimandikan dan belum di
kafani, para ahli waris sudah bertengkar memperebutkan harta yang kita
kumpulkan mati-matian itu. Payah-payah mengumpulkan harta selama ini
ternyata hanya untuk mengadu anak berkelahi dengan anak mengenai
warisan. Yang dapat kita bawa serta masuk ke liang kubur hanyalah
secarik kain kafan, yaitu kain putih sepanjang empat hasta. Tidak
lebih dari itu!.

Rasulullah SAW yang mulia bersabda :
"Sesungguhnya kubur adalah tahap pertama dari beberapa tahap tempat di
akhirat. Kalau seseorang telah selamat disitu, maka tahap yang
sesudahnya akan lebih enteng, dan kalau tidak selamat di situ, tahap
yang sesudahnya akan lebih berat lagi".

Ingin saya sampaikan sekali lagi, mengucapkan kalimat "Lailaha
Illallah" dengan sepenuh perasaan pada saat sakratul maut. Selintas
kedengarannya mudah, namun kenyataannya hanya orang tertentu saja yang
sanggup melaksanakannya. Hal ini disebabkan antara lain karena :

a.. Pada waktu sakratul maut, akal atau ingatan sudah tidak berfungsi
normal, bahkan dapat dikatakan hilang.
b.. Setan menggoda dengan seberat-beratnya godaan. Biasanya setan
muncul di penglihatan orang sekarat itu menyerupai orang-orang yang
dikenal dekat dan sudah meninggal.
c.. Rasa sakit yang amat sangat, seolah-olah ditusuk oleh 300 pedang.
Dalam keadaan payah seperti itu, jelaslah yang bekerja hanyalah alam
bawah sadar saja, yang teringat adalah hanya apa-apa yang kita cintai
dan kita rindukan siang malam.
Agar kita mampu mengucapkan pengakuan "Lailaha Illallah" pada saat
akan meninggal, maka kita harus cinta atau dekat kepada Allah SWT yang
tertanam sampai ke dalam lubuk hati. Untuk itu, satu-satunya jalan
adalah: berjihad menundukan nafsu agar menjadi manusia yang bertaqwa!.
Ingatlah, kuburan bergerak secara pasti menghampiri kita dengan
kecepatan 60 menit perjam. Dan di akhirat nanti, tidak ada jalan
keluar dari neraka.

Wallahu a'lam bish-shawab. (TA)

Sumber : http://forum.dudung.net/

----------------------------------------------------------

Telah bersabda Nabi Muhammad S.A.W, kubur itu menyeru manusia tiap2
hari dengan 7 (tujuh) seruan :
1. Wahai manusia, aku rumah ulat, perbanyaklah membaca Al Qur'an.
2. Wahai manusia, aku rumah gelap, terangilah aku dengan sholat malam.
3. Wahai anak adam, aku rumah tanah, bawalah kasur yaitu amal sholeh.
4. Wahai anak adam, aku rumah binatang buas, bawalah tameng yaitu air
mata (takut kepada Allah SWT)
5. Wahai manusia, aku rumah tamu, berbekallah untuk dirimu yaitu taqwa.
6. Wahai manusia, aku rumah fakir, bawalah bekal kekayaan untuk dirimu
(dengan sedekah & zakat)
7. Wahai anak adam, aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, maka
banyaklah baca "Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah", supaya kamu
dapat jawaban kepadanya.


--
[h][A][n][u][N][g] - living in the beautiful life
YM: hanung_665

11 mdpl, 0°57'166" LS, 122°47'287" BT
"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

Wednesday, July 11, 2007

Kutukan yang bernama MUTASI

Ya allah apakah aku tidak akan pernah lepas dari kutukanMu ynag
bernama mutasi ini?

apakah karena ini dia berpikir beribu kali untuk bersama(ku)?

tuhan, kutahu tidak ada nikmat yang lebih baik dari pada apa2 yang
telah Engkau berikan..

tuhan, aku tau banyak jalan ke Roma, dan di antara banyak jalan itu
pasti ada yang nyaman kulewati dan ada yang tidak..

tapi mengapa jalan yang nyaman itu mahal harganya, bahkan seperti di
luar kemampuanku untuk menebusnya..

tuhan, tapi aku yakin, engkau selalu memberikan apa2 yang terbaik dan
sesaui denganku..aku yakin itu..

oia tuhan, perlu ga sih aku nyari jalan buat hengkang dari sini n
menetap di sana?


rest in peace,
--
[H][a][n][u][n][G] - living in the beautiful life

"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

Tuesday, July 10, 2007

[livingschool_community] Prinsip-Prinsip Dasar Perkawinan (2)

---------- Forwarded message ----------
From: agussyafii <agussyafii@yahoo.com>
Date: Jul 9, 2007 1:04 PM
Subject: [livingschool_community] Prinsip-Prinsip Dasar Perkawinan (2)
To: livingschool_community@yahoogroups.com

Prinsip-Prinsip Dasar Perkawinan (2)

7. Bahwa pergaulan dalam rumah tangga juga membu­tuhkan suasana
dinamis, dialog dan saling menghargai. Kekurangan keuangan keluarga
misalnya, oleh orang bijak dapat dijadikan sarana untuk menciptakan
suasana dinamis dalam keluarga. Sebaliknya suasana mapan yang lama
(baik mapan cukup maupun mapan dalam kekurangan) dapat menimbulkan
suasana rutin yang menjenuhkan. Oleh karena itu suami isteri harus
pan­dai menciptakan suasana baru, baru dan diperbaharui lagi, karena
faktor kebaruan secara psikologis membuat hidup menjadi menarik.
Kebaruan tidak mesti dengan mendatangkan hal-hal yang baru, tetapi
bisa juga barang lama dengan kemasan baru.

8. Salah satu penyebab kehancuran rumah tangga adalah adanya orang
ketiga bagi suami atau bagi isteri (other women/man). Datangnya orang
ketiga dalam rumah tangga bisa disebabkan karena kelalaian/kurang
was­pada (misalnya kasus adik ipar atau pembantu), atau karena
pergaulan terlalu bebas (ketemu bekas pacar atau teman sekerja), atau
karena ketidak puasan kehidupan seksual, atau karena kejenuhan
rutinitas. Suami/isteri harus saling mempercayai, tetapi harus waspada
terhadap kemungkinan masuknya virus orang ketiga.

Artinya: "Nabi melarang seorang lelaki memasuki kamar wanita yang
bukan muhrim. Seorang sahabat menanyakan boleh tidaknya memasuki kamar
saudara ipar. Nabi men­jawab: Masuk ke kamar ipar itu sama dengan maut
(berbahaya)." (Hadis)

artinya: Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan
hari akhir, untuk bepergian selama tiga hari tanpa disertai muhrimnya.
(H.R. Bukhari, Muslim dan Abu Daud, dari Ibn Umar)

9. Bahwa perkawinan itu bukan hanya mempertemukan dua orang; suami
dan isteri, tetapi juga dua keluarga besar antar besan. Oleh karena
itu suami/isteri harus bisa berhubungan secara proporsional dengan
kedua belah pihak keluarga, orang tua, mertua adik, ipar dst.

10. Bahwa masalah harta benda sering menjadi sumber perselisihan
keluarga, baik selagi masih hidup maupun setelah ditinggal mati
(warisan). Orang tua diajarkan untuk berlaku adil terhadap
anak-anaknya -termasuk dalam hal pemberian harta-. Ada dua jalan untuk
menga­lihkan hak pemilikan harta orang tua kepada anak, yaitu hibah,
yakni pemberian ketika orang tua masih hidup, dan pembagian harta
warisan setelah orang tua mati.

Pedoman pembagian harta warisan dalam Islam sudah sangat jelas, tetapi
kesepakatan keluarga (ahli waris) dapat membuat keputusan lain dalam
pemba­gian harta. Harta waris yang diperoleh dengan cara
rebutan/perselisihan biasanya tidak berkah, karena cara perolehannya
disertai rasa permusuhan/tidak ridla.

artinya : Dan janganlah sebagian kamu memakan harta dari sebagian yang
lain diantaramu dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu membawa
urusan harta itu ke pengadilan supaya kamu dapat menguasai (harta
orang lain) dengan cara dosa, padahal kamu mengetahui (kesalahanmu).
(Surat al Baqarah, 188)

11. Bahwa karena selalu berdekatan, komunikasi antara suami isteri
biasanya menjadi sangat intens. Kehar­monisan hubungan antara suami
isteri dipengaruhi oleh kesamaan atau keseimbangan watak/temperamen,
kesamaan hobbi, kedekatan visi dan sebagainya. Kehar­monisan suami dan
isteri akan terwujud jika masing-masing berfikir untuk memberi, bukan
untuk menun­tut, saling menghargai, bukan saling merendahkan. Dalam
kehidupan, seringkali dijumpai bahwa kesu-litan yang dihadapi justeru
mengandung hikmah yang besar, asal orang dapat menerima dan
menghadapinya secara benar dan sabar. Isteri biasanya kurang senang
dinasehati suami jika nasehat itu seperti nasehat guru kepada murid,
meskipun ia mengakui kebenaran na­sehat suaminya, demikian juga
sebaliknya.

artinya: Wahai orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai
wanita dengan secara paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka
karena hendak mengambil kembali seba­hagian dari apa yang telah engkau
berikan kepada mereka, terkecualijika mereka melakukan perbuatan keji
yang nyata. Pergauilah mereka dengan secara patut, tetapi jika kamu
tidak menyukai mereka (maka bersabarlah), karena boleh jadi kamu
tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan
yang banyak. (an Nisa 19)

artinya: Tidak bisa memuliakan wanita, kecuali lelaki yang mulia juga,
dan tidak sanggup merendahkan derajat wanita kecuali lelaki yang
rendah (tercela) juga. (Hadis)

12. Pada dasarnya sistem perkawinan dalam Islam adalah monogami.
Poligami diperbolehkan hanya dalam keadaan tertentu, bagaikan pintu
darurat, dan dengan per­syaratan-persyaratan yang berat. Secara
sosiologis, poligami terjadi disebabkan oleh banyak hal, antara lain:

a. Suami hanya menuruti dorongan syahwatnya, tanpa mengukur tanggung jawabnya.

b. Isteri kurang mengerti hal-hal yang dapat mengikat perasaan suami
untuk tetap konsentrasi di rumah.

c. Pergaulan yang terlalu akrab dengan wanita lain, misalnya karena
setiap hari selalu bersama (seperti teman sekerja), atau karena
simpati kepada problem yang dihadapi si wanita itu sehingga si lelaki
ter­dorong ingin menjadi dewa penolong.

d. Perpisahan yang terlalu lama antara suami dan isteri.

e. Campur tangan luar atau pelecehan harga diri suami oleh
isteri/keluarganya sehingga suami merasa tidak berwibawa di rumah, dan
selanjutnyya mencari kewibawaan di luar rumah.

f.Isteri tak berdaya menghadapi kehendak suami, atau sefaham bahwa
poligami itu manusiawi saja.

Poligami yang dilakukan demi menjaga kesucian, adalah lebih baik
daripada toleransi terhadap perzinahan. Ungkapan yang berbunyi; jika
ingin makan daging kambing cukup beli sate, tidak harus repot-repot
me­melihara kambing, sebenarnya adalah ungkapan sesat dari orang
bodoh.Seorang bijak mengatakan bahwa poligami hanya bisa dilakukan
oleh
tiga orang, yaitu:

(1) oleh "raja", yang dengan kekuasannya ia dapat mengatur isteri-isterinya,

(2) oleh orang berilmu, dimana dengan ilmunya ia bisa meminij keluarga besarnya,

(3) orang ngawur, dimana ngawurnya itu membuat­nya tak perduli dengan problem.

13. Perceraian. Dilihat dari sudut hak dan kewajiban, perkawinan
merupakan kontrak sosial yang mengikat antara suami dan isteri, yakni
bahwa suami memikul kewajiban yang melahirkan hak, sebagaimana juga
isteri memiliki hak-hak yang lahir dari kewajiban yang
dipikulnya.

Jika salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya, maka hal itu
berpengaruh kepada hak-hak yang dimilikinya, dan sebaliknya menjadi
hak bagi pihak lain untuk menggugatnya. Misalnya; suami wajib memberi
nafkah keluarga, yang dengan itu suami memiliki hak untuk memimpin
rumah tangga. Jika suami ternyata tidak sanggup memberi nafkah, seba­
liknya isteri justeru bekerja keras dan bisa memberi nafkah
keluarganya, maka hak kepemimpinan suami dalam rumah tangga pasti
menjadi tidak penuh karena terdesak oleh kontribusi yang diberikan
oleh isteri.

a. Ta'lik talak yang diucapkan suami setelah akad nikah merupakan
bentuk perlindungan kepada isteri dari kelalaian suami.

b. Jika suami/isteri merasa bahwa hak-hak mereka tidak dipenuhi,
sementara jalan keluar tidak ada, maka agama memberikan jalan keluar
kepada pasangan itu untuk memilih satu dari dua pilihan: Kembali
bersatu secara terhormat, atau berpisah secara baik-baik.

artinya: Talak yang dapat dirujuk itu hanya dua kali, setelah itu
boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikannya dengan
cara yang baik. (Q/2:229)

c. Perceraian (talak) adalah sesuatu yang dihalalkan tetapi tidak disukai Tuhan.

artinya : Sesuatu yang halal yang sangat dimurkai Allah adalah talak.

d. Untuk mencegah terjadinya perceraian, dianjurkan keluarga turun
tangan, yakni dengan mengirimkan tenaga mediasi (hakam).artinya: Jika
kamu khawatir akan terjadi persengeketaan di antara keduanya (suami
isteri), maka kirimkanlah seorang pendamai (hakam) dari keluarga suami
dan dari keluarga siteri. Jika kedua juru damai itu berniat untuk
mendamaikan, niscaya Allah akan memberikan taufiq kepada kedua suami
isteri itu. Sesunguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (an
Nisa, 35)

e. Perceraian yang ke I dan yang ke II (talak raj'i) tidak langsung
memutuskan hubungan, oleh karena itu disediakan peluang untuk rujuk
selama masa 'iddah. Masa 'iddah merupakan peluang bagi kedua belah
pihak untuk merenungkan kembali hubungan diantara mereka. Pada rumah
tangga yang beran­takan, anak-anak biasanya menjadi korban pertama
dari apa yang dilakukan orang tuanya.

Wassalam,
agussyafii

==============================================
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
http://mubarok-institute.blogspot.com
==============================================

--
[H][a][n][u][n][G] - living in the beautiful life

11 mdpl, 0°57'166" LS, 122°47'287" BT
"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

[livingschool_community] Prinsip-Prinsip Dasar Perkawinan (1)

---------- Forwarded message ----------
From: agussyafii <agussyafii@yahoo.com>
Date: Jul 9, 2007 12:48 PM
Subject: [livingschool_community] Prinsip-Prinsip Dasar Perkawinan (1)
To: livingschool_community@yahoogroups.com

Prinsip-Prinsip Dasar Perkawinan (1)

Prinsip-prinsip dasar perkawinan Islam yang harus diketahui oleh
seorang konselor perkawinan dapat diru­muskan sebagai berikut:

1.Dalam memilih calon suami/isteri, faktor agama/akhlak calon harus
menjadi pertimbangan pertama sebelum keturunan, rupa dan harta,
sebagaimana di­ajarkan oleh Rasul.

artinya: Wanita itu dinikahi karena empat pertimbangan, kekayaannya,
nasabnya, kecantikannya dan agamanya. Pilihlah wanita yang beragama
niscaya kalian beruntung. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
artinya: Pilihlah gen bibit keturunanmu, karena darah (kualitas
manusia) itu menurun. (H.R. Ibnu Majah).

2. Bahwa nikah atau hidup berumah tangga itu merupakan sunnah Rasul
bagi yang sudah mampu. Dalam kehidup­an berumah tangga terkandung
banyak sekali keuta­maan yang bernilai ibadah, menyangkut aktualisasi
diri sebagai suami/isteri, sebagai ayah/ibu dan sebagainya. Bagi
yang belum mampu disuruh bersabar dan berpuasa, tetapi jika dorongan
nikah sudah tidak terkendali pada­hal ekonomi belum siap, sementara ia
takut terjerumus pada perzinaan, maka agama menyuruh agar ia menikah
saja, Insya Allah rizki akan datang kepada orang yang memiliki
semangat menghindari dosa, entah dari mana datangnya (min haitsu la
yahtasib).

Nabi bersabda:
artinya: Wahai pemuda, barang siapa diantara kalian sudah mampu untuk
menikah nikahlah, karena nikah itu dapat mengendalikan mata (yang
jalang) dan memelihara kesucian kehormatan (dari berzina), dan barang
siapa yang belum siap, hendaknya ia berpuasa, karena puasa bisa
menjadi obat (dari dorongan nafsu). (H.R. Bukhari Muslim)

artinya : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantara kamu,
dan orang-orang yang layak nikah diantara hamba-hamba sahayamu yang
laki dan yang perempuan. Jika mereka fakir, Allah akan memampukan
mereka dengan karunia Nya. Allah Maha Luas (pemberiannya) lagi Maha
Mengetahui. (Surat al Nur, 32)

3. Bahwa tingkatan ekonomi keluarga itu berhubungan dengan kesungguhan
berusaha, kemampuan mengelola (managemen) dan berkah dari Allah SWT.
Ada keluarga yang ekonominya pas-pasan tetapi hidupnya bahagia dan
anak-anaknya bisa sekolah sampai ke jenjang ting­gi, sementara ada
keluarga yang serba berkecukupan materi tetapi suasananya gersang dan
banyak urusan keluarga dan pendidikan anak terbengkalai. Berkah
artinya terkum­pulnya kebaikan ilahiyyah pada
sese­orang/ke­luarga/masyarakat seperti terkumpulnya air di dalam
kolam. Secara sosiologis, berkah artinya terdayagunanya nikmat Tuhan
secara optimal. Berkah dalam hidup tidak datang dengan sendirinya
tetapi harus diupayakan.

Firman Allah :
artinya: Sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan ber­taqwa,
niscaya Kami akanmelimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan dari
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami akan
sisksa mereka disebabkan oleh perbuatan mereka. (Surat al A'raf, 96)

artinya: Allah menyayangi orang yang bekerja secara halal,
membelanjakan hasilnya secara sederhana, dan mengutamakan sisa
(tabungan) untuk kekurangan dan kebutuhannya (di waktu mendatang).
(H.R. Ibn. Najjar dari Aisyah).

4. Suami isteri itu bagaikan pakaian dan pemakainya. Antara keduanya
harus ada kesesuaian ukuran, kese­suaian mode, asesoris dan
pemeliharaan kebersihan. Layaknya pakaian, masing-masing suami dan
isteri ha­rus bisa menjalankan fungsinya sebagai (a) penutup aurat
(sesuatu yang memalukan) dari pandangan orang lain, (b) pelindung dari
panas dinginnya kehidupan, dan (c) kebanggan dan keindahan bagi
pasangannya. Dalam keadaan tertentu pakaian mungkin bisa diper­kecil,
dilonggarkan, ditambah asesoris dan sebagainya, Mengatasi perbedaan
selera, kecenderungan dan hidup antara suami isteri, diperlukan
pengorbanan kedua belah pihak. Masing-masing harus bertanya: Apa yang
dapat saya berikan, bukan apa yang saya mau.

artinya: Mereka (isteri-isterimu) adalah (ibarat) pakaian kalian, dan
kalian adalah (ibarat) pakaian mereka. (Surat al Baqarah 187)

artinya: Sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik terhadap
isterinya, dan aku (Nabi) adalah orang yang paling baik terhadap
isteri. (H.R. Turmuzi dari Aisyah)

5. Bahwa cinta dan kasih sayang (mawaddah dan rahmah) merupakan sendi
dan perekat rumah tangga yang sangat penting. Cinta adalah sesuatu
yang suci, anuge­rah Tuhan dan sering tidak rationil. Cinta dipenuhi
nuansa memaklumi dan memaafkan. Kesabaran, ke­setiaan, pengertian,
pemberian dan pengorbanan akan mendatangkan/menyuburkan cinta,
sementara penyelewengan, egoisme, kikir dan kekasaran akan
menghilangkan rasa cinta. Hukama berkata:

artinya: Tanda-tanda cinta sejati ialah (1) engkau lebih suka
berbicara dengan dia (yang kau cintai) dibanding berbicara dengan
orang lain, (2) engkau lebih suka duduk berduaan dengan dia dibanding
dengan orang lain, dan (3) engkau lebih suka mengikuti kemauan dia
dibanding kemauan orang lain/diri sendiri).

artinya: .....Sekiranya engkau (Nabi) kasar dan keras hati ( kepada
sahabat-sahabatnya), niscaya mereka lari dari sisimu. (Surat Ali
Imran, 159)

artinya: Tidak bisa memuliakan wanita kecuali lelaki yang mulia, dan
tidak sanggup menghinakan wanita kecuali lelaki yang tercela. (Hadis)

6. Bahwa salah satu fungsi perkawinan adalah untuk me­nyalurkan hasrat
seksual secara sehat, benar dan halal. Hubungan suami isteri
(persetubuhan) merupakan hak azazi, kewajiban dan kebutuhan bagi kedua
belah pihak. Persetubuhan yang memenuhi tiga syarat (sehat, benar dan
halal) itulah yang berkualitas, dan dapat menda­tangkan ketenteraman
(sakinah).

Oleh karena itu, masing-masing suami isteri harus menyadari bahwa hal
itu bukan hanya hak bagi dirinya, tetapi juga hak bagi yang lain dan
kewajiban bagi dirinya. Dalam Islam, hubungan seksual yang benar dan
halal adalah ibadah.

Firman Allah :
artinya: Dan diantara tanda-tanda kekuasan Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan rasa kasih sayang
diantaramu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Surat ar Rum, 21)

artinya: Nabi bersabda, Persetubuhanmu dengan isterimu itu mem­peroleh
pahala. Para sahabat bertanya; Apakah orang yang menya­lurkan
syahwatnya dapat pahala? Nabi menjawab : Tidakkah kalian tahu bahwa
jika ia menyalurkan hasratnya di tempat yang haram, maka ia berdosa?
Nah, demikian pula jika menyalurkan hasratnya kepada isterinya yang
halal, maka ia memperoleh pahala. (H.R. Muslim)

Wassalam,
agussyafii

==============================================
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
http://mubarok-institute.blogspot.com
==============================================

--
[H][a][n][u][n][G] - living in the beautiful life

11 mdpl, 0°57'166" LS, 122°47'287" BT
"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

Saturday, July 7, 2007

Boyongan ke Multiply?

beberapa hari ini selalu terpikirkan untuk boyongan dari blogspot ke MP yang emang udah bikin account dari jaman homo sapiens masih merangkak..halah..

di MP bisa nge-blog, upload musick, pilem, dll. lebih mirip jurnal dengan lebih banyak fasilitas..

gimana yah..pindahan ga ya..?

menurut penonton perlu pindahan gaaaa....??

Sesi pemotretan di Batu Tikar

pagi ini sesi pemotretan di Batu Tikar..

berangkat pagi jam 8an, setelah beli teh kotak dan togo langsung menuju lokasi. parkir motor titip ibu2 yang rumahnya paling dekat dengan lorong masuk.

parkir, taruh helm dan langsung berjalan menuju lokasi.

jalan setapak menuju titik yang dituju menyusuri sungai ynag arusnya lumayan deras dan beberapa kali harus menyeberangi nya. perjalanan diperkirakan akan memakan waktu sekitar setengah jam atau lebih sedikit dan ternyata sedikit molor karena banyak berhendti untuk poto2..:)

akhirnya tiba di lokasi langsung potret2. sesekali istirahat menikmati teh kotak dan snack.

pulangnya sempat kehilangan arah soalnya jalan pulangnya ga kliatan. tapi ga lama kemudian akhirnya ktemu juga..

nyampe rumah tidur sampe sore, rencananya bangun trus mandi kemudian ke kilo5. ternyata bangun kesorean dan masih capek dari jalan2 pemotretan tadi.

malamnya (barusan) cek hasil di kompie, ternyata banyak yang kurang sempurna, umumnya shake, oe, dan miring (tripod bangsat). kurang puas banget deh pokoknya.

tar kapan2 diulang lagi deh..