Sunday, July 15, 2007

Stringer

Stringer
Professions Wed, 01 Mar 2006 14:08:00 WIB

Kalau kita coba tengok dictionary untuk mencari arti kata "stringer",
di situ akan ditemukan berbagai arti. Mulai dari "pengupas", "balok",
sampai pada arti yang berhubungan dengan media massa. "Stringer",
dalam lingkup dunia jurnalistik, dimaksudkan sebagai wartawan lepas
atau pencari berita yang bekerja untuk sebuah media tertentu--biasanya
kantor-kantor berita asing.

Jika mengacu pada kantor-kantor berita asing yang ada di Indonesia,
tentu perhatian kita otomatis akan lari pada Reuters, AFP dan Jiji
Press. Namun bukan berarti di media-media massa lain tidak
mempekerjakan seorang stringer, hanya saja profesi ini terasa lebih
dibutuhkan di kantor-kantor berita asing.

Sekarang mari kita cermati, apa sih yang dinamakan "stringer"
tersebut? Stringer adalah seorang wartawan lepas, yang bekerja secara
lepas di sebuah media massa tertentu. Tapi fungsinya lebih dari
sekedar seorang mahasiswa jurnalistik yang bekerja part-time di sebuah
media, karena seorang stringer idealnya diharapkan memiliki
spesialisasi di bidang berita tertentu. Misalnya di bidang politik,
bidang sosial budaya, bidang ekonomi dan sebagainya. Seorang stringer
juga diharapkan memiliki jaringan dan kontak yang luas di bidang
berita yang dikuasainya tersebut, hal mana yang tentunya sangat jarang
dimiliki oleh seorang mahasiwa part-time yang bekerja sebagai reporter
di sebuah media massa tertentu.

Ruang lingkup kerja seorang sringer adalah mengumpulkan
sebanyak-banyaknya berita berkualitas yang terjadi di bidang berita
yang dikuasainya tersebut, untuk kemudian dilaporkan pada media
tempatnya bekerja. Sebagai contoh: seorang stringer yang ditempatkan
di desk politik, dimana dia diharapkan memiliki pengetahuan, jaringan
dan kontak yang luas di bidang tersebut, yang membuatnya lebih mudah
menembus sumber-sumber yang berkaitan dengan berita-berita politik
yang masih hangat. Stringer di desk politik ini diharapkan menjadi
garda terdepan bagi berita-berita politik yang sedang hangat, semisal
demonstrasi mahasiswa/ karyawan/ buruh, pemecatan seorang pejabat,
berita-berita korupsi atau penggelapan dana, dan lain sebagainya.

Begitu juga dengan seorang stringer yang ditempatkan di desk kriminal,
dimana dia diharapkan sebagai "orang yang pertama kali tahu" mengenai
kasus-kasus kriminal yang terjadi di sekitarnya: pembunuhan,
pemerkosaan, perampokan dan lain-lain. Hal yang sama terjadi pada
stringer untuk desk ekonomi, sosial budaya, dan lain sebagainya.

Karena harapan yang dibebankan di pundaknya tersebut, seorang stringer
biasanya datang dari kalangan reporter resmi sebuah media massa, yang
bekerja dobel sebagai seorang stringer di media lainnya. Karena itu,
tidak heran bila profesi ini tidak memiliki ikatan resmi yang diikuti
oleh hal-hal seperti pengangkatan sebagai karyawan tetap, karena
sifatnya yang "undercover". Kebanyakan stringer yang ada di
kantor-kantor berita asing, biasanya sudah memiliki "jam terbang"
cukup tinggi sebagai reporter, plus jaringan cukup luas dalam bidang
berita yang dipegangnya.

Deskripsi kerja seorang stringer biasanya sebagai berikut: mencari dan
mengumpulkan berita, untuk kemudian dilaporkan pada media tempat ia
bekerja sebagai seorang stringer melalui telepon. That's it. Cukup
simpel bukan? Namun di beberapa media, seorang stringer juga
diharapkan menulis berita yang didapatnya di lapangan, seperti kantor
pusat Jiji Press di Singapura, misalnya.

Seorang stringer dibayar berdasarkan berita yang didapatnya di
lapangan. Bila dalam satu hari ia mendapatkan 3-4 berita eksklusif
atau layak muat, sebanyak itulah ia akan dibayar. Mengenai berapa
penghargaan yang didapat untuk satu berita, tidak terdapat jumlah yang
saklek yang berlaku di seluruh media atau kantor berita yang
mempekerjakan seorang stringer. Hal ini sangat relatif, tergantung di
media mana ia bekerja. Untuk kantor berita asing, stringer ada yang
dibayar dengan dolar, tapi ada juga yang dijumlahkan dalam rupiah.
Menurut sumber kami, biasanya, bila ditarik garis rata-rata, untuk
satu berita yang layak muat, dihargai sekitar Rp. 200-000 sampai Rp.
300.000. Itu untuk stringer yang sudah senior. Untuk yang masih
merintis atau masih baru, tentunya di bawah jumlah tersebut.

Sumber gambar: www.ornl.gov

Sumber: CBN (portal.cbn.net.id)


tag: fotografi, jurnalistik, stringer, berita, CBN
--
[h][A][n][u][N][g] - living in the beautiful life

11 mdpl, 0°57'166" LS, 122°47'287" BT
"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

No comments: