Saturday, May 26, 2007

Re: stapala Re: Luwuk, my little paradise (part 1 of ?)

-----------------------------------------------------------
On 5/25/07, MUFRI YANDI <mufriyandi@gmail.com> wrote:

nung, mmm... nona2 luwuk yg minoritas (bening) agresif?
sepertinya elu ketemu komunitas "korban tv" disana ya... selain gadget, sepatu dan jam tangan yg (sok) trendi apa nona2 di sana juga pake jeans yg 'kelihatan-kolor-dari-belakang' seperti di mall2 itu?
 
andi37093

.

__,_._,___
------------------------------------------------------------

nona2 di sini rata2 berani (sebagian agresif sih), ga kaya di jakart atau di kota2 di jawa (menurut saya sih). misalnya kita di suatu acara misalnya festival band, atau bahkan di jalan atau di kilo lima, klo kita mo nyamperin dan langsung kenalan pasti akan disambut dengan baik. bukan hanya nona2 saja, masyarakat lainnya pun klo misalnya kita ga kenal, bisa dengan mudah berbincang2 panajng lebar seperti sudah lama kenal. contoh lain misalnya pas di lampu merah, motor ada stiker dengan kata2 yang lucu, maka pengendara motor lain yang kebetulan baca tak sungkan2 untuk menyapa dan atau hanya sekedar berkata "stikernya keren tuh", selanjutnya percakapan kecilpun bergulir. hal ini mungkin di kota kecil masih tinggi rasa kekeluargaannya, satu sama lain tidak mengandung perasaan curiga atau was2 akan sesuatu.

celana hipster tidak terlalu ngetrend kayanya. tapi rambut warna-warni ada di mana2 (ketularan manado kali? soalnya dengar2 di manado begitu.). mulai dari anak smp hingga ibu2, dari laki2, perempuan hingga bencong (bencong kan banyakan kerja di salon jadi hair-stylish banget..:D). entah nanti jika mall telah dibuka barangkali hipster2 mulai beredaran di mall.

oia, mall sedang dibangun, beberapa minggu yang lalu pasar Sopping (yang dulu pasar besar dan terbakar) telah dikosongkan dari pedagang (yang masih bertahan di situ) dan kemudian diratakan dengan tanah. hingga hari ini masih terlihat truk2 penguruk dan kendaraan berat meratakan dan memadatkan tanahnya.

lokasinya sendiri (dulunya) merupakan laut yang diuruk untuk dibangun pasar (Sopping) dan masjid agung. jadi mall itu nantinya akan beberapa meter dari masjid Agung. menurut saya pribadi sih agak disayangkan pemilihan lokasi tersebut.

mall yang menurut radar Sulteng memakan anggaran sebesar 60M dibiayai oleh pengusaha setempat bekerja sama dengan pengusaha dari surabaya dan masih kerabat pengusaha dari luwuk tersebut. tanah lokasi pembangunan mall tersebut adalah milik pemerintah daerah. perjanjiannya sih mall tersebut akan dikelola oleh pengusaha tersebut selama 25 tahun (apa 35 tahun yah? lupa) dan selama itu akan tetap membayar pajak kepada pemerintah daerah. setelah 25 tahun pengelolaan mall tersebut akan diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah.

msyarakat menanggapinya dengan beragam. ada yang tidak setuju akrena berdekatan dengan masjid. ada yang setuju karena dapat meningkatkan kemajuan kota luwuk. ada yang yang ragu apakah stand/booth di mall tersebut akan laku mengingat baru saja dibuka Luwuk Trade Center, komplek ruko2, yang masih banyak yang kosong karena mahal (dengar2 800 juta setahun). andaikan ada investor dari luar yang masuk misalnya Optik Melawai, Sport Station, dll, apakah daya beli masyarakat luwuk sudah sampai kesitu. dsb..dsb..dsb..

apalagi melihat Mall tatura di palu yang cuma ramai awal2nya saja (kata adhe_666 banyak yang cuma sekedar naik turun di eskalator, maklum eskalator pertama di palu katanya..:D:D) fenomena ramai di awal ini juga terjadi di luwuk. pada awal dibukanya sebuah outlet baju2 raminya minta ampun, namun setelah beberapa bulan terjadi pengurangan pegawai besar2an karena sudah sepi. hal itu juga terjadi ketika luwuk trade center dibuka, swalayan terbesarnya yaitu Golden Hill ramai pengunjung dan bernagsur2 berkurang hingga jadi biasa2 saja.

demikianlah fenomena yang terjadi di luwuk. masyarakat mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap sesuatu yang baru. mengunjungi tempat baru. atau apa saja yang baru. mungkin ini juga salah satu efek dari kehausan masyarakat akan hiburan.

oia, malam kamis kemarin (23/5/07) sekitar pukul 22.00 wita terjadi kebakaran hebat yang meratakan sebuah rumah kayu (dan beratap ijuk). rumah tersebut terletak 100m di seberang bagian belakang kantor. pemiliknya lupa mematikan kompor saat memasak. dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. kerugian materi meliputi sebuah rumah dan isinya serta "sepotong" dapur tetangganya.

kontan saja kebakaran besar tersebut mengundang perhatian masyarakat, hingga tak ayal lagi orang dari berbagai penjuru kota berduyung-duyung datang ke lokasi kejadian. sebagian berusaha memadamkan api, sebagian lainnya membantu mengeluarkan barang2 yang bisa diselamatkan, sebagian besar lainnya hanya menonton karena besarnya kobaran api.

pemandangan serupa juga terjadi beberapa bulan silam ketika pada suatu malam pasar Simpong (pengganti pasar Sopping) juga terbakar. masyarakat berduyung2 mendatangi lokasi sekedar untuk menonton.

ya..masyakarat luwuk haus hiburan. hingga dulu pernah terbersit ide di kepala saya untuk membuat studio bioskop mini dengan konsep seperti yang pernah saya baca di majalah tentang bioskop mini di kota bandung klo tidak salah. bioskop tersebut berkapasitas sekitar 6-10 orang dengan sofa empuk yang sangat nyaman di dalam ruangan ber-AC. dengan bermodalkan seperangkat komputer, proyektor, AC, dan tempat maka studio tersebut bisa berdiri. penonton yang biasanya satu geng anak2 muda tersebut cukup membawa dvd film pilihannya sendiri kemudian membayar sekian ratus ribu dan mini theater tersebut sudah bisa dinikmati. bedanya klo di majalah tersebut film disediakan studio sedangkan di dalam ide saya film dibawa sendiri. di majalah menjual tontonan (bayarnya per kepala), klo di saya menyewakan tempat (bayarnya per pakai tempat).

namun sayang besarnya biaya yang diperlukan menjadi hambatan. proyektor baru paling murah di pasaran adalah 7,5jt, itupun masih resolusi 600x800 padahal untuk kualitas yang bagus minimal 1024x768 (9jt lebih). belum kontrak rumah untuk lokasi (>5 jt setahun), pemasangan karpet seluruh dinding, sofa yang nyaman, AC (klo pake kipas angin kurang mantap). yah barangkali masih hanya dalam angan2 saja. bermimpi boleh kan sapa tau suatu saat bisa terwujud..:D:D

sementara ini masih nabung buat beli kamdig, biar bisa dapat penghasilan sampingan (biarpun dikit) dari jual diri jadi "lelaki panggilan" hahaha..bentar lagi insyaallah. sapa tau hasilnya bisa buat membangun theater impian :D itupun klo ga kburu pindah ke kota lain yang tentu lain lagi celah yang bisa dimanfaatkan..:)

doakan yaaa..:D:D

--
[H][a][n][u][n][G] - living in the beautiful life
665/SPA/01
YM: hanung_665

11 mdpl, 0°57'166" LS, 122°47'287" BT
"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

No comments: