Tuesday, May 15, 2007

Luwuk, Mutiara dari Timur

duuh..hiperbolik banget judulnya..hehe..gpp deh..

LETAK
Kota Luwuk merupakan ibukota kabupaten Banggai, entah mengapa kota Luwuk lebih dikenal dari pada kabupaten Banggai. Luwuk secara geografis terletak di ujung paling timur Sulawesi Tengah dengan ibukota propinsi Palu. namun kini tengah diperjuangkan untuk menjadi ibukota propinsi Sulawesi Timur, yang juga sedang diperjuangkan pengukuhannya, padahal saudara seangkatannya, Sulawesi Barat, sudah berdiri. Letaknya yang di ujung timur menjadikan kota Luwuk sedikit terpencil relatif jauh dari ibukota propinsi (Palu). jarak palu-luwuk lebih kurang 615km. Kota (besar) terdekat antara lain Palu, Poso, dan Gorontalo.



HOW TO REACH
dari Palu, luwuk bisa dicapai dengan pesawat terbang yang melayani rute tersebut seminggu tiga kali. dengan pesawat terbang, luwuk-palu ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam, berangkat dari bandara mutiara pukul 06.30. simpati airlines memasang tarif 550 ribu++ per penumpang sekali jalan. pesawatnya? cassa-212 dengan kapasitas 21 penumpang, duduknya ga pake nomor tempat duduk. jangan heran jika pesawatnya panas, kan kipas angin dua-duanya di luar..hahaha..oia, dengan naik pesawat ini, terutama jika cuaca sedang tidak bersahabat dengan penerbangan, membuat kita akan semakin dekat dan membutuhkanNya..dijamin keimanan meningkat drastis..:D



bisa juga menggunakan mobil travel (googling dengan keyword honda jaya, kesayangan anda, jawa indah :D). mobil yang digunakan antara lain L300, colt diesel bison (pada tau ga? colt yang seukuran mobil travel rosalia indah blitar-jogja),klo pas beruntung ya kijang kapsul. jarak yang hampir sejauh jakarta-surabaya itu ditempuh dalam waktu sekitar 16 jam. travel biasa berangkat jam 10.30 dan tiba tempat tujuan 02.30 dini hari. dengan berhenti istirahat n makan 2x, perjalanan yang lumayan lama ini akan terasa sangat lama namun menyenangkan karena sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan gunung2 dan laut karena jalur palu-luwuk sebagian besar menyusuri pantai utara sulawesi tengah. klo ingin berhenti ingin bak atau bab tinggal bilang sama pak sopir. biayanya? cukup 200rb saja..kaya tarif kereta eksekutif gajayana jakarta-malang yah. mahal? relatif sih..namun saya yakin sebanding dengan pengalaman naik travel palu-luwuk n suasana kekeluargaan antara penumpang se-travel..hehe..

mobil travel ini bisa berubah jadi mobil rental jika calon penumpang berani membayar sekitar 2jt. ini artinya perjalanan bisa sesuka kita, santai, pengen berhenti buat foto2 ya silakan..

klo mo lebih murah, perjalanan darat ini bisa menggunakan minibus seukuran kopaja namun dengan jok empuk n full musik. jarak yang sama, ditempuh sekitar 2 jam lebih lama. 100ribu, lebih lama jadi lebih murah kan..hehehe..angkutan bis ini di lantai dua biasa berisi ayam, buah2an, ataupun hasil bumi lainnya. sedangkan bagasi extended back-nya terikat 1 hingga 3 motor. seru deh pokoknya..:D

dari makasar, dirgantara air service siap melayani penerbangan makasar-luwuk dengan kode jalur penerbangan upg-lwk. 780rb-an++ saya rasa lumayan sepadan dengan tingkat kenyamanan dan keamanan(?)-nya. pesawat boeing berkapasitas sekitar 42 penumpang akan mengantarkan kita melihat sulawesi dari atas karena biasanya terbang pada ketinggian 18.000 mdpl sehingga kontur daratan akan nampak jelas. walaupun kipas anginnya berada di luar juga, di kabin pesawat ini tetap terasa dingin (apa karena ada jendela di depan yang sedikit di buka yah? ntahlah..). dari bandara hasanuddin, pesawat take-off pada pukul 13.30. penerbangan tanpa nomor tempat duduk ini akan menempuh waktu sekitar 2 jam, landing di bandara bubung pukul 15.30. lagi2 sama dengan cassa-212 jika cuaca buruk memaksa kita tuk berdoa lebih khusuk..:D

dari bandara bubung ke kota (13 km) bisa naik taxi or ojeg yang sudah banyak menunggu di bandara dengan biaya 10-15rb.

alternatifnya yaitu naik bus (keyword: honda jaya, jawa indah, sidenreng jaya, dll). klo sekarang bukan bus kopaja lagi melainkan bus "asli", bus besar..:D. perjalanan selama 2 hari 1 malam cukup membuat saya hingga sekarang belum merasakan petualangan dalam perjalanan ini. biayanya 200rb pas. lebih murah lagi kaan..?:D

dari gorontalo, beberapa air service melayani penerbangan ke luwuk dengan biaya 250rb, lumayan murah karena dengar2 disubsidi oleh pemda gorontalo. seminggu tiga kali juga. selain itu, yang paling diminati adalah menyeberang menggunakan kapal ferri bernama lambung "KM baronang", sebuah kapal motor milik perusahaan ASDP (byks). penyeberangan semalam suntuk itu cukup mengasyikkan. apalgi jika di atas kapal kita bisa mendapat kenalan, maka malam pun terlewatkan dengan mengobrolkan banyak hal. ilmu dan pengetahuan pun akan bisa dengan derasnya mengalir. saya biasa ngobrol dengan abk yang memang biasa begadang sampe pagi. kapal berangkat dari gorontalo pukul 8 tepat dan merapat di luwuk sektiar jam 6 pagi. biaya 60ribu akan terasa murah sekali mengingat perjalanan ini sangat menyenangkan dan ngangeni (javascript, bikin kangen) biarpun ombak sedang besar dan kapal sedikit bergoyang2, bahkan akan sedikit "menantang". kapal besar tersebut seperti halnya ferri2 yang lain, biasa digunakan untuk menyeberang berbagai kalangan, mulai dari truk2 besar, pedagang, pelancong, maupun pemudik. kapasitasnya yang ratusan penumpang dengan tampang kokoh cukup meyakinkan saya yang tidak bisa berenang untuk menaikinya dan menempuh perjalanan semalaman menggunakan kapal motor ini.

pagi merapat di pelabuhan pagimana, luwuk sudah ditunggu banyak angkutan (kelas kijang kapsul) untuk mengantarkan penumpang ke bunta (1 jam perjalanan arah palu) maupun ke kota luwuk. maklum, dari pelabuhan pagimana ke kota luwuk masih jauh, sekitar 2 jam perjalanan darat. jalur darat pagimana-luwuk biasanya membuat penumpang yang tidak biasa menempuh jalur ini menjadi mabok darat, jalan berliku2 dan naik turun gunung serta masih jetlag kapal ferri yang jadi penyebabnya.oia, biayanya 20ribu. tiba di luwuk tidak langsung ke kotanya melainkan di terminal luar kota. untuk ke kota harus ganti angkutan, yaitu taxi (begitulah orang sini menyebut angkutan dalam kota) atau naik ojeg, biayanya 2.500 diantar sampai tujuan.

selain berbagai angkutan di atas juga bisa menggunakan kapal laut. yang mampir di luwuk antara lain:
- sinabung : bitung menado-bangkep luwuk (semalam lagi naik ferri ke luwuk)-kendari-makasar-bali-surabaya-jakarta pp
- tilongkabila: menado-gorontalo-luwuk (pelabuhan luwuk)-kendari-makasar-bali pp

berhubung saya belom pernah mengingat butuh waktu yang banyak, maka angkutan dengan kapal laut ini tidak terlalu saya bahas, apalagi moda angkutan ini kurang populer..:D

KOTA LUWUK
ketika kita memasuki wilayah kota luwuk baik dari arah pagimana (timur) maupun dari arah bandara (barat), kita akan disambut oleh pemandangan alam kota luwuk yang berupa pantai, laut, dan deretan pegunungan yang indah menawan (bukan indah setyorini teman saya). kemilau pantulan cahaya matahari yang bersinar cerah di perairan lepas cukup menggoda hati untuk segera berganti baju dan melompat ke laut. pantainya yang berpasir putih serta gugusan pohon nyiur serta burung2 laut yang terbang kesana kemari membuat kita terbayang indahnya pantai2 di hawaii, west coast line, ataupun di costarica (halah..kaya dah pernah ke sana saja..:D) sementara dari sisi yang lain sejuknya angin pegunungan berhembus sungguh menyegarkan. benar2 jauh berbeda bila dibandingkan dengan udara di kota2 besar yang sudah penuh dengan polutan, baik dari asap kendaraan, asap pabrik, maupun suara2 bising perkotaan. sementara itu tampak di kejauhan rumah2 mengisi kota, diselingi pepohonan. sungguh kota yang masih asri, sejuk, dan indah..

suasana kota kecil yang tertata rapi dan bersih ini sungguh nyaman. apalagi ditambah cuaca yang hampir selalu cerah, benar2 membuat hati cerah juga. begitu kita memasuki kota kita akan disuguhi rumah2 sederhana yang tertata rapi. sesekali diselingi jembatan kecil yang melintasi sungai yang mengalir dari pegunungan dibelakang sana ke laut. jalanan dipenuhi orang2 yang berlalu lalang, ada yang hendak berangkat ke kantor, adik2 berangkat ke sekolah, kuliah, ataupun orang yang berangkat ke pasar. tergambar keceriaan, keramahan, dan kesederhanaan masyarakat kota kecil ini.

berjalan ke tengah kota lagi terdapat simpang lima dimana di tengah2 persimpangan jalan itu berdiri tugu adipura. ya..benar..kota luwuk merupakan salah satu penerima anugerah adipura ini. kota yang bersih ini bahkan saya rasa jauh lebih bersih dari palu. dari simpang lima tersebut tampak lapangan gelora (gelanggang olahraga), yaitu fasilitas olahraga umum dari lapangan pencak silat, tenis lapangan,bola basket, dan bola voli. di lapangan pencak silat tersebut berdiri dengan megah dinding panjat yang biasa saya gunakan latihan manjat. dinding panjat setinggi 13an meter tersebut baru berdiri mei 2005 dalam rangka lomba panjat dinding piala bupati tingkat sulawesi.

masih sejalan dengan gelora tersebut terdapat kantor bupati kabupaten banggai yang juga tampak di video klip lagu2 luwuk yang saya upload beberapa waktu lalu. di seberang dan kanan kirinya berbagai kantor dinas pemerintah terletak di situ. juga luwuk trade center, yang baru berdiri beberapa bulan lalu, berada di seberang kantor bupati (klo lagi istirahat rame pegawai pemda jaln2 kesini, ada yang sekedr jalan, ada yang maksi, dll). KPPN luwuk sejalan juga namun setelah melewati perempatan, tepat di salah satu sudut perempatan.

jika terus berjalan maka kita akan sampai do komplek pertokoan. hampir semua macam barang dagangan ada di sini, dari barang kelontong, bahan bangunan, optik, pakaian, sepatu, elektronik, kendaraan, bahkan wanita (berkedok salon plus panti pijat). yang membuat saya heran, toko di di sini ga kaya di jawa yang jika jualan perhiasan ya jual perhiasan doang, jual alat olahraga yang alat olahraga saja, dsb. di sini toko baju bisa juga jual barang kelontong, alat orahraga, dan mebel. sesuatu yan baru saya temui di sini.

kota luwuk sedemikian kecil hingga untuk mengelilingi seluruh jalan utama di kota ini cukup memakan waktu setengah hari saja..:D jalan ir sukarno di depan kantor bupati adalah jalan poros, jalan protokol klo boleh disebut demikian. kemudian dua jalan utama yang lebih kecil sejajar jalan poros tersebut. selebihnya adalah jalan2 kelas III. jadi kotanya lumayan kecil bukan? :)

PENDUDUK
jumlah penduduk kota luwuk, dikotanya doang, sekitar 200ribu jiwa, ini menurut teman saya yang kerja di BPS. mata pencaharian sebagian besar penduduk dewasa di luwuk adalah pegawai pemerintah, tukang ojeg, pagawai swasta, sopir taxi, pedagang, buruh, kuli, dan lainnya. tingkat kesejahteraan penduduk boleh dibilang sudah cukup melihat sebagian besar penduduk sudah terpenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papannya. sebagian besar rumah2 penduduk berdinding kayu dan beratap seng (yang rumahnya genteng pasti orang kaya banget). kantor2 pemerintah pun juga semuanya beratap seng. rumah berdinding kayu/papan bukan ukuran orang tersebut kaya atau miskin. soalnya banyak yang berumah kayu tapi motornya keren, hape pun seri2 terbaru dengan kisaran harga 2,5juta keatas. mungkin rumah kayu sudah jadi bagian dari adat atau entahlah.

gengsi menjadi bagian takterpisahkan dari masyarakat luwuk. barangkali itu pula yang membuat orang2 lebih memilih memiliki barang2 sekunder yang bagus2 (kendaraan, gadget, jam tangan, dll) daripada membuat rumah yang megah. para kawula muda lebih suka memakai sepatu bermerek luar negeri seperti puma, adidas, nike, dll walaupun tembakan daripada memakai merek2 lokal tapi asli. pula, trend berlangsung cepat di sini, ketika ada satu trend di tivi, baik mode, motor, gadget, dsb, langsung berbondong2 orang berusaha memilikinya. sungguh suatu masyarakat yang (sok) metropolis, (sok) trendi, materealistis, dan menjunjung tinggi gengsi.

gengsi yang tinggi itu pula barangkali yang membuat hampir tidak ada pengemis, gelandangan, dan pemulung di luwuk. bekerja keras merupakan satu etos yang benar2 dilaksanakan.

penduduk kota luwuk merupakan suku bangsa yang majemuk, ada orang saluan, orang balantak, orang, gorontalo, orang manado, orang jawa, orang cina, orang bali, orang arab, orang toraja, orang bugis, dll. agamapun juga beragam, sebagian besar beragama islam, kristen, katholik, dan hindu, ada juga buddha, bahkan agnostik. keragaman dan kemajemukan itulah yang menjadikan luwuk kaya budaya, kaya adat istiadat. barangkali kemajemukan itu yang menjadikan luwuk tetap adem ayem ketika poso bergejolak dan rusuh, bahkan banggai kepulauan yang letaknya paling dekat juga rusuh beberapa waktu lalu.

nilai2 kekeluargaan masih kental terasa walaupun di kotanya. orang tak saling kenalpun bisa bertegur sapa dan berbicara dengan santai layaknya sudah lama berkenalan. sesuatu yang sangat sulit kita temui di kota besar.

masyarakat sudah lumayan sadar politik, bisa dilihat dari antusiasme masyarakat ketika menjelang pesta demokrasi pemilihan bupati beberapa bulan silam. dan juga terlihat dari beberapa kali masyarakat ataupun elemen mahasiswa melakukan unjuk rasa di jalan, entah menentang kebijakan DPRD yang tidak memihak rakyat, ataupun unjuk rasa menentang kebijakan bupati.

HIBURAN
tak banyak hiburan yang bisa dinikmati di kota luwuk ini. yang paling populer adalah kawasan wisata kilolima yaitu pantai dengan deretan kafe-kafe-nya. kemudian ada Batu Tikar, yaitu suatu air terjun yang sangat indah karena berupa bebatuan bersaf2 yang mirip tikar berundak2. ada juga Tangga Seribu, suatu tanjakan dengan bendungan diatas gunung dan untuk mencapainya kita harus jalan kaki melalui tangga dengan anak tangga yang sangat banyak dan menanjak. di sisi timur ada kawasan Keles, juga dikenal sebagai Jalur Dua, tempat pacaran di malam minggu karena letakknya di atas bukit di belakang kota sehingga pemandangan di kala malam hari sangat indah karena tepat di "atas" kota. selain kawasan2 di dalam kota tersebut ada juga kawasan yang agak ke luar kota di antaranya kawasan wisata Salodik. sebenarnya pemandangannya biasa saja namun karena letaknya di pegunungan membuat udara di kawasan tersebut sangat sejuk dan dingin.

kawasan wisata kilolima memang terletak lima kilometer dari pusat kota. pantai berkafe2 ini sejuk karena rindang

EVENT

FOODS N BEVERAGES

--to be continued n editted--

2 comments:

destyan said...

wah dari ceritanya sepertinya di sana menarik. tapi... kok foto-foto di sana belum dipajang ya? :D nabung dulu deh biar bisa jalan-jalan ke sana.

Anonymous said...

kok posting ini mirip ama link di bawah ini ya :

http://luwuk.wordpress.com/2008/07/24/luwuk-mutiara-dari-timur/