Tuesday, March 20, 2007

menyerah pada kemunafikan v.s. terasing

"lebih baik terasing daripada menyerah pada kemunafikan" kira2 begitu yang dikatakan soe hok gie..
--
apakah menjadi benar selalu tidak benar?
di mata ketidakbenaran memang tidak benar..
tapi di mata kebenaran dan keadilan itu adalah benar..
apakah prinsip ngruwat orang mati yang bunyi "mikul dhuwur, mendhem jero" ("memikul tinggi2, memendam dalam2") sebagaimana orang mati yang dibawa ke kuburnya, dimana artinya mengangkat tinggi2 jasanya dan memendam dalam2 aibnya, harus berlaku ketika dihadapkan pada sesuatu yang tidak benar dan tidak adil?
hari ini aku kembali dipersimpangan..
terasing dan terinjak karena tidak mau terjebak pada kemunafikan..
atau..
ikut arus dan kehidupan berjalan normal..
haruskah aku keluar dari sistem yang menindas ini?
ataukah aku harus bertahan?
kawan, arus cukup deras untuk dilawan, tapi terlalu menantang untuk dilewatkan..
bukan resiko yang menimpaku yang kutakutkan..
tapi pada orang2 disekitarku yang berharap lebih padaku..
tuhan..
kuatkan diriku..
terangi jalanku..
tuntunlah aku di jalan orang2 yang engkau ridhoi..
saat ini mungkin harus babak belur..
saat ini mungkin harus jatuh bangun..
saat ini mungkin harus sendiri..
klo tidak padaku sendiri, pada siapa aku berharap?

--
hanung_665

No comments: