Wednesday, March 21, 2007

Kota Blitar

Kota Blitar

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Artikel ini mengenai Blitar sebagai kota. Untuk kabupaten dengan nama yang sama, silakan tuju laman Kabupaten Blitar.
Kota Blitar

Lambang Kota Blitar
Gambar:Locator_kota_blitar.png

Peta lokasi Kota Blitar
Motto: Kridha Hangudi Jaya
Provinsi Jawa Timur


Luas 32.578 km²
Koordinat 112.14 - 112.28 BT dan 8.2" - 8.10" LS
Penduduk
· Jumlah 128.255 (2005)
· Kepadatan 3.875 jiwa/km²
Pembagian administratif
· Kecamatan 3
· Desa/kelurahan 21
Dasar hukum -
Tanggal -


Walikota Drs. H. Djarot Syaiful Hidayat, M.S.
Kode area telepon 0342


DAU Rp. 170.370.000.000,00













Situs web resmi: www.blitar.go.id

Kota Blitar, adalah sebuah kota yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 167 km sebelah selatan Kota Surabaya. Kota Blitar terkenal sebagai tempat dimakamkannya presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

Daftar isi

Pembagian Wilayah Administratif

Kota Blitar terdiri atas 3 kecamatan, yaitu:

Sejarah

Berdasarkan hasil penelitian dan penelusuran Team Hari Jadi Kotamadya Daerah Tingkat II Blitar yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Blitar Nomor 262 tahun 1988 tertanggal 31 Desember 1988, maka berdasarkan dokumen dan testament yang ada, dapatlah diketahui bahwa penetapan Hari Jadi Kota Blitar adalah sebagai berikut:

  • Gemeente Blitar dibentuk berdasarkan “Staatsblad van Nederlandsche Indie” tahun 1906 Nomor 150 tertanggal 1 April 1906;
  • Jadi tanggal 1 April 1906, merupakan penetapan berdirinya Gemeente Blitar yang dapat dipastikan kebenarannya, bahwa :
  1. Wilayah ibukota (Kabupaten) Blitar, lewat Undang-undang diputuskan menjadi Gemeente (Kotapraja) Blitar;
  2. Gemeente (Kotapraja) Blitar, oleh pemerintah pusat setiap tahun diberikan subsidi sebesar 11,850 gulden;
  3. Gemeente (Kotapraja) Blitar, dibebani kewajiban-kewajiban dan diberikan wewenang secara terinci;
  4. Bagi Gemeente (Kotapraja) Blitar, diadakan suatu dewan yang dinamakan “Dewan Kotapraja Blitar” dengan jumlah anggota 13 orang;
  5. Undang-undang pembentukan Kotapraja Blitar mulai berlaku tanggal 1 April 1906.

Jika memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan, maka selama perjalanan pemerintahan hingga saat ini telah mengalami perubahan status pemerintahan sebagai berikut:

  1. Kota Blitar pertama dibentuk berdasarkan Stbld tahun 1906 nomor 150 jo, Stbld 497 tahun 1928 dengan nama Gemeente Blitar dengan luas wilayah 6,5 km²dan jumlah penduduk 35.000 jiwa;
  2. Dalam tahun 1928 Kota Blitar pernah menjadi Kota Karesidenan dengan nama “Residensi Blitar: dan berdasarkan Stbld nomor 497 tahun 1928 penetapan kembali Gemeente Blitar;
  3. Pada jaman Jepang tahun 1942 berdasarkan Osomu Seerai dengan nama “Blitar-Shi” dengan luas wilayah 16,1 km² dan jumlah penduduk 45.000 jiwa;
  4. Sejak kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1945 dengan nama “Kota Blitar” luas wilayah 16,1 km² dan jumlah penduduk 45.000 jiwa;
  5. Berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang nomor 17 tahun 1950 dengan nama Blitar dibentuk sebagai daerah Kota Kecil;
  6. Berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1957 dengan nama Kotapraja Blitar, luas wilayah 16,1 km² dan jumlah penduduk 60.000 jiwa ;
  7. Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 tahun 1965 ditetapkan dengan nama “Kotamadya Blitar” dengan luas wilayah 16,1 Km2 dan jumlah penduduk 73.142 jiwa;
  8. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1982, luas wilayah Kotamadya Blitar dimekarkan menjadi 3 kecamatan dengan 21 kelurahan. Perubahan ini mengakibatkan perluasan daerah dari 1 kecamatan (16,1 km²) menjadi 3 kecamatan (32,369 km²) dan pertambahan penduduk dari 106.500 jiwa (1982) menjadi 124.767 jiwa (2003):
  9. Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 nama Kotamadya Blitar disesuaikan dan diganti dengan nama Kota Blitar.

(Sumber: Profil Kota Blitar, Bappeda Kota Blitar)

Nama Pejabat Walikota

Nama-nama Pejabat, Walikota, Kepala Daerah Kota Blitar

1. Zaman Pemerintahan Hidia Belanda

  • Asisten Residen Kediri di Blitar yang merangkap de burgermester di Blitar
    • Th. J. Cathero (hingga 1942)
  • Asisten Residen Kediri di Blitar
    • Th J. Boerstra

2. Zaman Pemerintah Jepang

  • Shi-tjok Blitar
    • Drajat Prawiro Soebroto (1942-1943)
    • Soedrajat (1943-1944)
    • Mochtar Prabu Mangkunegoro (1944-1945)

3. Zaman Kemerdekaan – sekarang

  • Walikota Blitar
    • Soerono Harsono (1945-1947)
    • Soenarjo Adiprodjo (1947-1948)
    • Soenarjo (1948)
    • Soetadji (1949-1950)
    • Soepardi (1950-1953)
    • Ismaoen Danoe Soesastro (1953-1956)
    • Soeparngadi (1956-1960)
    • R. Koesmadi
  • Walikota Kepala Daerah Kota Blitar
    • R.M. Prawiro Koesoemo (1960-1964)
  • Walikotamadya Kdh. Tk. II Blitar
    • Fakhihudin (1964 –1968)
    • Drs. Soerjadi (1968)
    • Drs. Soekirman (1969-1975)
    • Drs. Haryono Koesoemo (1975-1980, 1980-1985)
    • Drs. H. Achmad Boedi Soesetyo (1985-1990)
    • H. Istijono Soenarto, S.H. (1990-1995)
    • H. Istijono Soenarto, S.H. (1995-2000)
  • Walikota Blitar
    • Drs. H. Djarot Syaiful Hidayat, M.S. (2000-2005)
    • Drs. H. Djarot Syaiful Hidayat, M.S. (2005-2010)

Pariwisata

Potensi pariwisata Kota Blitar tidak lepas dari nilai-nilai sejarah yang masih kental tergurat di kota yang pernah menjadi salah satu tempat berkecamukmya semangat kepahlawanan pejuang bangsa. Nama-nama besar seperti Adipati Aryo Blitar, Sang Proklamator Bung Karno, Sodancho Supriyadi dan lain sebagainya, merupakan inspirasi yang ikut mewarnai dinamika, arah, dan kemajuan kota yang sedang tumbuh ini.

Dalam upaya membangun iklim yang kondusif sebagai kota Patria yang didukung oleh sistem perdagangan barang dan jasa unggulan, pemerintah Kota Blitar memilih sektor pariwisata sebagai primadona untuk mengemnbangkan ekonomi daerah. Beberapa tempat tujuan wisata yang ada di Blitar, dari waktu-ke waktu kian dibenahi dan diperkaya guna meningkatkan potensi wisata di Kota Blitar.

Tempat tujuan wisata di Kota Blitar antara lain:

  • Makam Bung Karno. Makam Proklamator Bung Karno adalah makam seorang tokoh besar yaitu Presidan Pertama sekaligus Proklamator kemerdekaan RI. Makam ini terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, sekitar 2 km ke utara dari pusat kota.
  • Perpustakaan dan Museum Bung Karno. Perpustakaan ini selain berisi segala bentuk memorabilia Bung Karno, juga kelak akan dikembangkan sebagai pusat studi terpadu. Beberapa koleksi yang ada saat ini adalah lukisan hidup Bung Karno yang dapat berdetak tepat pada bagian jantungnya, uang Bung Karno yang dapat menggulung sendiri, dan koleksi sumbangan dari Yayasan Idayu.
  • Istana Gebang. Istana Gebang atau lebih dikenal dengan sebutan Ndalem Gebang, merupakan rumah tempat tinggal orang tua Bung Karno. Istana ini bertempat di Jl. Sultan Agung 69, Blitar. Di rumah ini pada setiap bulan Juni ramai didatangi pengunjung, baik dalam rangka Haul Bung Karno maupun karena adanya kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemkot Blitar, seperti Grebeg Pancasila.
  • Petilasan Arya Blitar. Petilasan ini berupa makam, yaitu makam Adipati Arya Blitar yang terletak di Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Blitar. Makam ini ramai dikunjungi pada bulan Sura (Muharram) dan juga setiap malam Jumat legi.
  • Monumen Supriyadi. Pada tahun 1945, Kota Blitar menjadi pusat pemberontakan tentara PETA yang dipimpin oleh Sodancho Supriyadi, melawan tentara Jepang. Untuk mengenang jasa beliau, dibangunlah sebuah monumen yang terletak di depan bekas markas PETA (depan TMP Raden Wijaya). Selain di sana, juga dibangun sebuah monumen setengah dada Supriyadi yang terletak di depan Pendapa Kabupaten Blitar.
  • Kebon Rojo yaitu taman hiburan dan rekreasi keluarga yang berada di belakang kompleks rumah dinas Walikota Blitar yang disediakan untuk masyarakat umum maupun wisatawan secara cuma-cuma. Di taman tersebut terdapat beberapa jenis hewan peliharaan, fasilitas bermain anak, tempat bersantai, panggung apresiasi seniman, air mancur, dan juga berbagai jenis tanaman langka yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
  • Sumber Udel (Pemandian Tirto Jati) Pemandian Sumber Udel mempunyai standar nasional karena mempunyai dua jenis kolam renang, yaitu kolam renang untuk anak-anak dan kolam renang untuk orang dewasa. Kolam renang “Sumber Udel” ini juga mempunyai beberapa fasilitas antara lain:
  • Tempat bermain anak-anak.
  • Panggung gembira dengan tampilan kesenian khas Blitar setiap bulan.
  • Tempat parkir yang aman dan representatif.
  • Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) yaitu pusat layanan informasi bagi para pelaku ekonomi, khususnya pelaku perdagangan, selain sebagai pusat layanan informasi tentang pariwisata. Pembangunan pusat informasi ini adalah bentuk realisasi kebijakan pembangunan sarana-prasarana ekonomi pada umumnya, serta sarana-prasarana perdagangan dan pariwisata pada khususnya. Ini adalah penjabaran dari pembangunan sistem perdagangan barang dan jasa unggulan sebagaimana yang tersurat dalam rumusan visi Kota Blitar.

PIPP Kota Blitar menjadi media integrasi informasi dan publikasi pariwisata dan potensi daerah secara bersama-sama antara daerah Kota Blitar beserta daerah sekitarnya, seperti Kabupaten Blitar, Kabupaten/Kota Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk, serta daerah-daerah lainnya di wilayah administrasi Badan Koordinasi Wilayah I Madiun. Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan Kota Blitar diresmikan pada tanggal 3 Juli 2004 oleh Presiden RI (yang menjabat saat itu) Megawati Soekarnoputri. Bersamaan dengan peresmian PIPP, terdapat beberapa obyek lainnya yang juga ikut serta diresmikan, antara lain Stadion Patria, Pasar Legi, dan Perpustakaan Persada Bung Karno.

Fasilitas

Fasilitas Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan Kota Blitar. Secara umum PIPP memiliki dua bangunan sebagai komponen operasional untuk aktifitas dan fasilitas antara lain:

  1. Bangunan utama berbentuk bangunan anjungan promosi, kolam ikan hias, serta panggung terbuka untuk berbagai keperluan termasuk pentas kesenian dan ruang pengunjung.
  2. Bangunan penunjang, antara lain:
  • Pendapa atau paseban untuk penerimaan dan istirahat pengunjung, kios pedagang, serta lapangan parkir kendaraan bermotor yang diperuntukkan bagi pengunjung komplek makam serta Perpustakaan Persada Bung Karno.
  • Anjungan promosi produk unggulan menempati areal sekitar 1400 m2.

. Terdiri atas empat bangunan, masing-masing untuk promosi produk dari Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Tulungagung, dan Trenggalek, untuk Kabupaten dan Kota Blitar sendiri, serta satu bangunan untuk pameran umum.

  • Kios yang melayani berbagai kebutuhan termasuk makanan dan minuman serta suvenir, kebutuhan yang lazim bagi pengunjung PIPP atau wisatawan pada umumnya. Kios ini berjumlah 40 unit. Untuk mengantisipasi pengunjung dari luar kota berupa rombongan besar, dengan kendaraan besar seperti bus, termasuk pengunjung komplek makam serta Perpustakaan Proklamator Bung Karno, disediakan lapangan parkir yang cukup luas, sekitar 6500 m2.
  • Areal untuk kegiatan (pameran) dan parkir yang cukup luas dan representatif.

Fasilitas pendukung

  • Patria Plaza Hotel terletak di Jl. Kartini. Hotel ini berdiri sejak tanggal 1 Januari 2005 dan diresmikan oleh Walikota Blitar.
  • Hotel Tugu Sri Lestari terletak di Jl. Merdeka. Hotel ini lebih dikenal dengan sebutan Sri Lestari saja. Hotel bergaya kolonial ini merupakan hotel tertua yang berdiri di pusat Kota Blitar dan merupakan saksi sejarah dari peristiwa pemberontakan PETA yang terjadi pada tanggal 14 Februari 1945 dini hari.

Trivia

  • Banyak orang menganggap Blitar adalah tempat kelahiran Bung Karno, padahal sebenarnya beliau lahir di Surabaya, namun dibesarkan di Blitar bersama kedua orang tuanya.
  • Dahulu, Kota Blitar hanya mempunyai satu kecamatan, namun akhirnya dipecah menjadi tiga kecamatan sejak 1982.
  • Menteri Keuangan RI dalam Kabinet Indonesia Bersatu, Boediono, lahir di Blitar.



Kota Blitar, Jawa Timur


Kecamatan: Kepanjen Kidul | Sanan Wetan | Sukorejo

No comments: