Monday, January 28, 2008

gagal (lagi) ke walea, 10-13 januari 2008

kirain cooklat..ndak taunya brooklat..

itulah tag yang menghiasi kepala saya pada perjalanan di atas laut selama 3 hari 2 malam. maksudnya apa yah? itu potongan iklan di tivi..yang lengkapnya begini: kirain coklat..tndak taunya broklat..akhirnya perutku kacau beerat..nggak..nggak mau lagi..:-D

yup..tidak mau lagi naik kapal nelayan yang seukuran imut itu mengarungi lautan lepas, apalagi di-"supiri" seorang amatir sok-sokan yang baru belajar dan 2 kali hampir nabrak rumah penduduk dan sekali hampir nabrak sampan penduduk..apalagi ternyata kmaren itu angin laut lagi tidak bersahabat..

bahkan nelayan2 setempat pun juga bilang perjalanan kami ini adalah perjalanan nekat..dan saya sih menyebutnya perjalanan bodoh..*klo tau dari awal bakal begini saya ga bakal ikut deh..*

edunn..

..

pulau walea sudah diincar oleh orang2 kantor saya sejak dari pulau dua, terutama kepala kantor, dan gagal beberapa kali. baru kemarin itu ada libur agak panjang, walaupun bos besar ada panggilan rapat koordinasi di kanwil di palu hari senin pulangnya tidak turun di luwuk langsung melainkan di pongian yang 3 jam perjalanan darat dari luwuk arah palu. ditambah lagi bos besar akan bersama bos kecil yang baru yang baru promosi dari gorontalo dan pelantikan di palu.

kamis 10 januari pagi bos besar dan bos kecil baru berangkat dari palu, dan diperkirakan tiba di pongian jam 11an malam. sementara itu 2 mobil rombongan kantor berisi masing 5  orang berangkat jam 6 sore menuju lokasi yang sama. mobil innova yang saya kendarai berjalan santai, sementara kijang kapsul yang mengangkut 5 orang lainnya sudah berlari kencang di depan.

baru satu jam perjalanan kepala saya sudah mulai berkunang2, demikian juga seorang teman saya. ternyata kami sama2 seharian belum makan, mabuk darat deh jadinya.akhirnya diputuskan untuk makan dulu, menu sore itu adalah ikan bakar+ liga dji sam soe (persipura vs pelita jaya). abis makan masih santai2 nonton bola dulu :-D

jam 11 lewat kami tiba di rumah saudara salah seorang teman kantor di pongian dan ternyata bos besar dan bos kecil yang baru juga barusan datang. dan disambut dengan makan malam, tapi berhubung sudah mengganjal perut dengan ikan bakar tadi, menu yang sama yang terhidang di depan saya tidak saya sentuh sama sekali.

malam itu saya memilih tidur di mobil saja bersama 2 orang teman kantor lainnya.

pagi 11 januari kita menuju ke titik pemberangkatan yang jaraknya sekitar 300meter dari rumah tempat kita menginap.pas tiba di lokasi kapal yang hendak kita pakai menyeberang ternyata relatif kecil (entah emang kecil atau perasaan saya saja yang melihat ada kapal nelayan yang jauh lebih besar di sebelah). kapal itu berukuran sekitar 2.7 x 13 meter dan akan diisi 13  orang dan menarik 3 kapal ketinting.

kebetulan sudah pinjam pelampung dari bea cukai luwuk langsung saja saya pakai.

saat baru berjalan tak jauh dari pantai sudah ada gejala tidak beres, ternyata yang menahkodai ini rupanya masih belajar, parahnya dia tidak terlalu bisa mengarahkan kapal jadi jalannya 'mleyat-mleyot' :-( ditambah bulan2 in laut sedang tidak bersahabat dengan manusia, angin kencang membuat laut berombak.

2 jam pertama saya ketakutan. teman kantor yang dulu pernah lama di laut meyakinkan saya bahwa perjalan dengan kondisi begini adalah aman saya percaya, lagian saya juga pake pelampung ini hehe..selanjutnya adalah jengkel..its an amateur sail us in the middle of ocean..shit..mana cara mengemudikannya benar2 meragukan..

jam satu siang merapat ke pulau enam, yang dalam benak kami pulau walea ada di balik pulau ini..brarti bentar lagi nyampe tujuan. di pulau ini kami makan siang dan sholat. tadinya niat ngejar sholat jumat ternyata ga dapat. ternyata di situ ada sepupu dari salah satu teman kantor yang tidak ikut dan memilih menunggu di pongian saja karena udah ngeri duluan liat kapal dan ombak.

setelah keliling2 kampung dan melihat2 kehidupan masyarakat di kampung yang hanya terdiri dari sekitar 100an KK itu, kami melanjutkan perjalananan..sebelum berangkat kami baru tau klo pulau walea masih 4 jam lagi dari pulau enam dan jika langsung dari pongian ke walea sekitar 5 jam..oh shit..ngapain tadi kita belok ke pulau enam dulu. bad feeling part dua..

ke-sok tau-an nahkoda amatir ini kembali terlihat ketika kapal kami hendak meninggalkan kampung tersebut. kapal sempat berputar 3 kali dan hampir menabrak rumah2 penduduk sebelum akhirnya kami berhasil meninggalkan kampung tersebut. kembali jantung saya berdetak..takut kenapa2 bercampur jengkel melihat nahkoda..

menjelang sore kami mencari pantai yang bisa buat nge-camp, kepulauan banyak tapi tidak bisa buat mendarat karena bertebing dan berpohon2 rapat. ketika matahari telah tenggelam 2 kapal ketinting langsung cabut mencari tempat mancing, yang satunya survey lokasi sandar.

ternyata di dekat situ ada perkampungan di pulau layang, tak berapa lama kemudian kapal sudah berada di sekitar kampung tersebut, sayang karena sudah gelap dan banyak karang di situ kapal tidak berani sandar, jadi hanya buang jangkar dan semalaman bakal terapung2 di situ, malam yang membosankan bagi saya yang tidak suka mancing. saya pun hanya tidur2an sambil menunggu pagi. tengah malam kapal hendak berpindah keluar dari houl (bahasa nelayan sini untuk menyebut teluk).

kembali ketidakpiawaian nahkoda ditambah aroma sok tau membuat kapal kami hampir menabrak rumah2 penduduk. keributan di kapal antara anhkoda, dan ABK sempat membuat malam itu semakin mencekam. damn..again..emosi dalam hati yang mulai reda mulai bergemuruh lagi..

kembali malam itu saya tidur berselimutkan rasa jengkel di hati..ya allah..beri hambaMu ini kesabaran dan ketabahan..

sabtu pagi ketika mentari mulai terik, kapal berangkat mencari ketinting2 yang semalaman mancing belum kembali. dan sebelumnya bos dan kami2 sudah sepakat bahwa perjalanan tidah usah dilanjutkan ke walea karena emang pagi itu jadwal pulang sesuai itinery dan orang2 yang di pongian taunya kita pulang sabtu pagi.

entah bagaimana ceritanya, yang awalnya niatnya pulang setelah ketemu ketinting 3-3-nya kok perjalanan menuju arah yang berbeda..ternyata lanjut ke pulau walea.

sekitar jam 10an deretan panjang kepulauan walea terlihat, sementara di bagian kiri pulau telihat badai hitam bergerak menuju suatu perkampungan. laut berombak keras. menit2 itu adalah titik puncak mencekam dari rentetan perjalanan yang menyeramkan ini. berulang kali kapal dihantam ombak dari samping, hingga kapal goyang hingga 45 derajat ke kanan dan kiri :-SS

untung badai menuju arah yang lain, sehingga kapal kami tidak sampai dihantam badai. tak lama kemudian kapal sudah mendekati dermaga kampung kondongan, salah satu kampung di pulau walea, ombak masih kencang sehingga sulit untuk merapat ke dermaga. "ke sebelah sana saja..lebih teduh..", kata salah satu ABK kepada nahkoda. 'teduh' adalah istilah untuk luat yang tidak terlalu berombak. kapal pun buang jangkar sekitar 70 meter dari pantai karena banyak karang di sekitar situ. seluruh penumpang kapal dan barang2 diturunkan ke pantai dengan ketinting.

kami menuju ke rumah kepala desa yang letaknya tidak jauh dari dermaga. di situ kami beristirahat, mandi (dengan air tawar tentunya..segaaar..mana pake air dari mata air lagi..). kepala desa menyambut kedatangan kami dengan ramah dan sangat-sangat wellcome. kamipun menyatakan tujuan kami mampir ke situ dan bertujuan ke  kawasan walea resort.

kepala desa memasakkan makan siang di situ. akhirnya kami pun makan siang di rumah beliau. n menunya..yaa benaar..ikan lagi..ikan lagi.. :D

setelah ngobrol2 dan jalan kliling desa, kami bernagkat ke resort yang di tuju. sore itu ombak sebenarnya masih tetap tidak bersahabat. saya hampir tidak melanjutkan perjalanan dan menunggu kapal senin pagi yang ke pagimana. tapi lagi2 saya diyakinkan untuk tetap melanjutkan perjalanan.

ombak sore itu sama tidak bersahabatnya dengan ketika kami menuju kampung kondongan pagi tadi. tak berapa lama kami sudah berada di area resort tersebut, karena dilarang buang jangkar di situ dan tidak bisa sandar di dermaga resort (karena bisa merusak terumbu karang) maka kapal diikat di buoy (pelampung yang tertambat di dasar laut untuk pengikat kapal sebagai ganti jangkar).

tak lama kemudian beberapa orang dari kami menuju dermaga dengan ketinting untuk bernegosiasi dengan om2 bule pemilik resort yang ternyata orang italia. dari kapal saya melihat bahwa tampaknya usaha untuk numpang mendarat tidak mendapatkan ijin karena blablabla..aah, hal yang sudah saya duga sebelumnya, jauh sebelum kami memulai perjalan laut yang tidak nyaman ini.

yawdah, alhirnya saya niatin tidur aja malam ini, dan pagi merupakan waktu yang saya nanti2kan karena saya ingin sekali segera menyelesaikan perjalanan ini.

jam 5 kami bersiap pulang, sambil menunggu orang2 yang tidur di dermaga, karena kemarin sorenya tidak bisa balik ke kapal karena ombak cukup kencang untuk bisa dilewati ketinting.

sejurus kemudian kapal kami sudah berjalan kembali dengan kekuatan penuh menuju titik yang saya harap2kan dari kemarin untuk dituju. dalam perjalanan pulang ini saya gembira, gembira bukan karena telah melihat walea, atau berhasil 'tetap hidup' dari goncangan ombak dahsyat kmaren, tetapi karena saya akan pulang dan akan mendarat. perjalanan 4 jam itu dinahkodai oleh nehkoda 'asli', laut pagi itu juga sangat2 bersahabat bagi kapal dan ketinting yang ditarik kapal kami, langit sedemikian cerahnya. aah sungguh indahnya perjalan pulang ini, apalagi dalam permainan gaple di atas kapal yang saya mainkan lebih sering menang..ahahaha..

jam 10an pagi  kapal merapat kembali di pongian. kami disambut oleh orang2 di situ yang sudah berharap2 cemas karena jadwal kepulangan yang mundur tanpa ada kabar ditambah laut yang sedang tidak bersahabat.

singkat cerita, kami mandi dan sarapan dan kemudian jam 1 siang kami bermobil menuju kota luwuk, kembali ke rumaha masing2. kami tiba di kantor pukul setengah 5. sayapun pulang, mandi, sholat, trus lanjut jjs ke kilolima..hehe..


*Terimakasih tak terhingga kepada allah SWT yang masih memberikan kesempatan untuk menghirup udara lebih lama, juga memberikan pelajaran tak terhingga melalui alam-nya*

foto2 nyusul di album yah..

--
[h][A][n][u][N][g] - living in the beautiful life

11 mdpl, 0°57'166" LS, 122°47'287" BT
"Semua Orang itu Guru, Alam Raya Sekolahku, Sejahteralah Bangsaku" - Marjinal

No comments: